Bengkulu (Antara-IPKB) - Akhir Desember 2015 lalu, mulai diberlakukannya masuk pasar tunggal di sepuluh negara asia tenggara.
Indonesia salah satu negara yang menyepakati persaingan pasar bebas antar negara-negara di
wilayah asia tenggara.
Kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama bagi daerah untuk masuk dalam persaingan
pasar bebas masyarakat ekonomi asean (MEA), kata Penjabat Gubernur Bengkulu, Suhajar Diantoro
ketika ramahtamah dalam persiapan pencangan kampung sejahtera di Mukomuko belum lama ini.
Tidak ada jalan lain untuk menjadi pelaku dalam pasar bebas itu hanya dengan SDM yang
berkualitas.
" Era MEA sumber daya manusia harus berkualitas, sehingga masyarakat mampu bersaingan dalam
berbagai bidang, kata Suhajar.
Ia mengatakan, dukungan sumber daya alam di Bengkulu yang ada cukup mumpuni untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Namun, sumber daya alam di daerah belum sepenuhnya dapat diekploitas
sebagai penopang kesejahteraan rakyat, katanya. Hal itu disebabkan oleh kualitas SDM masih
relatif rendah.
Selain perkebunan, pertambangan sektor perikanan dan kelautan, menjadi potensi unggulan Provinsi
Bengkulu sebagai sumber daya alam.
"Bengkulu dengan kekayaan hasil laut mencapai sebesar Rp1,6 triliun per tahun, itu perlu digali
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di daerah ini," ujarnya.
Ia menambahkan, mirisnya, pendapatan para nelayan di daerah ini masih relatif rendah yang hanya
berkisar Rp.600 ribu rupiah per bulan.
Untuk mengekploitasi kekayaan laut dengan tidak merusak ekosistem maka perlu masyarakat
berpengetahuan atau SDM berkualitas. Tak ubahnya disektor pertanian, dasar kebeerhasilan bidang
itu juga memerlukan SDM yang berkualitas, sehingga mampu menjaga mutu dari produksi petani di
daerah ini.(rs)