Saat hujan deras dalam waktu yang tergolong lama, sejumlah kawasan di Kota Bengkulu, mengalami genangan air bahkan disebut beberapa warga sebagai banjir. Dalam upaya menanggulangi itu, sejumlah langkah dilakukan pemerintah daerah, salah satunya dengan membangun kolam retensi.

Kolam retensi adalah sebuah struktur buatan yang dirancang untuk menampung dan menyimpan air hujan atau limpasan permukaan sementara waktu sebelum dialirkan ke saluran pembuangan atau badan air alami seperti sungai dan danau.
 
Ilustrasi pembangunan kolam retensi. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/aww. (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)


Baca juga: Banjir bandang, puluhan rumah di Seluma terendam banjir
Baca juga: BPBD: 24 lokasi di Kota Bengkulu terendam banjir

Kolam ini berfungsi untuk mengendalikan banjir, mengurangi erosi, dan meningkatkan kualitas air dengan memberikan waktu bagi sedimen dan polutan untuk mengendap sebelum air dilepaskan ke lingkungan. Kolam retensi juga sering digunakan sebagai bagian dari sistem manajemen air berkelanjutan dalam pengembangan perkotaan.

Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII mengumumkan bahwa pembebasan lahan untuk pembangunan kolam retensi di Bengkulu diupayakan rampung pada tahun 2024 ini. Pembangunan kolam retensi ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk menanggulangi banjir di Kota Bengkulu.

"Semuanya dalam rangka mereduksi banjir Sungai Bengkulu sebesar kurang lebih 45 persen. Kami juga memiliki peluang untuk mendukung pemeliharaan kebersihan sepanjang bibir pantai," kata Kepala BWS Sumatera VII, Media Ramadhan, di Bengkulu, Kamis (11/7).
 
Ilustrasi pembangunan kolam retensi. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/aww. (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)


Berikut adalah lokasi-lokasi yang akan dijadikan kolam retensi:

1. Kecamatan Ratu Agung
   Kelurahan Sawah Lebar Baru: Luas lahan 23.701 meter persegi.
   Kelurahan Tanjung Jaya: Luas lahan 37.200 meter persegi.

Baca juga: Puluhan rumah di Kota Bengkulu terendam banjir
Baca juga: Bupati tegaskan tidak pernah terbitkan izin di sepanjang Sungai Anai
Baca juga: BNPB: 67 orang meninggal dunia dalam bencana banjir lahar Marapi

2. Kecamatan Sungai Serut
   Kelurahan Tanjung Agung: Luas lahan 40.828 meter persegi.
   Kelurahan Sukamerindu: Luas lahan 12.991 meter persegi.

Media mengatakan total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kolam retensi ini adalah sekitar 114.720 meter persegi. Proyek ini diharapkan dapat mereduksi banjir Sungai Bengkulu sebesar kurang lebih 45 persen dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dalam penanganan banjir maupun peningkatan perekonomian.
 

Atasi banjir, DPUPR Cilegon terjunkan mantri jalan keruk saluran air

 

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024