Bupati Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Syamsul Effendi menyebutkan sedekah bumi yang digelar masyarakat setempat sebagai wujud syukur atas melimpahnya hasil produk pertanian di wilayah itu.

"Sedekah bumi ini merupakan wujud syukur oleh masyarakat atas nikmat yang diberikan Allah SWT dengan melimpahnya hasil panen produk pertanian," kata dia saat menghadiri acara sedekah bumi di Desa Sambirejo, Kecamatan Selupu Rejang, Kamis.

Dia menjelaskan Kecamatan Selupu Rejang merupakan kawasan agropolitan Kabupaten Rejang Lebong, di mana masyarakatnya sebagian besar adalah petani sayuran dan buah-buahan.

"Masyarakat Desa Sambirejo ini mayoritas hidup sebagai petani sayur-sayuran dan buah-buahan, semoga dengan adanya rasa syukur ini hasil panen petani akan terus melimpah, dan harga jualnya tetap tinggi sehingga petani hidup sejahtera," terangnya.

Menurut dia, untuk menopang dan mendukung perluasan pasar produk pertanian belum lama ini pihaknya telah melakukan penandatanganan MoU dengan beberapa kabupaten tetangga baik Jambi maupun Sumatera Selatan.

Selain itu aneka sayuran yang dihasilkan petani di Kecamatan Selupu Rejang ini dipasarkan ke Kota Palembang, Jambi, Bangka dan Riau. Bahkan juga sampai ke Singapura, Malaysia dan Filipina.

Untuk meningkatkan kualitas produk dia mengimbau petani di Kabupaten Rejang Lebong untuk mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Petani diminta beralih menggunakan pupuk dan pestisida organik sehingga sayuran dan buah yang dihasilkan lebih sehat karena terbebas dari residu kimia.

Kepala Desa Sambirejo Daniel Mareza menjelaskan acara sedekah bumi yang digelar desanya itu dilaksanakan setiap tahun dalam rangkaian perayaan HUT Desa Sambirejo ke 75 serta rasa syukur atas kemajuan pembangunan di desa dan melimpahnya hasil pertanian.

Pembiayaan pelaksanaan sedekah bumi itu sendiri, kata dia, menggunakan biaya swadaya dari masyarakat setempat dan pihak lainnya, di mana acara yang dilaksanakan berupa doa bersama, rebutan gunungan hasil bumi, santap siang bersama dan pagelaran seni wayang kulit.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024