Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun 2016 akan membangun sebanyak 11 titik jalan usaha produksi (JUP) perkebunan kelapa sawit dan karet di daerah itu.
"Pembangunan jalan ini bersumber dari dana alokasi umum (DAU) tahun 2016. Anggaran untuk membangun setiap titik jalan ini sebesar Rp150 juta," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan, pembangunan jalan produksi ini diprioritaskan di lahan perkebunan kelapa sawit dan karet milik petani kecil, bukan di lahan perkebunan kelapa sawit milik pengusaha.
Untuk penentuan lokasinya, petugas bersama konsultan perencanaan selama seminggu melakukan survei untuk menentukan calon penerima dan calon lokasi (CPCL) yang akan dibangun jalan ini.
"Lokasi yang dibangun jalan usaha produksi itu harus jelas dilengkapi dengan surat hibah tanah dari masyarakat. Kalau tidak ada kami tidak berani membangun JUP di lokasi tersebut," ujarnya.
Ia menargetkan paling lama bulan Mei 2016 pembangunan jalan usaha produksi itu sudah memasuki tahap kegiatan fisik. Kegiatan fisik berlangsung selama 30 hari.
Ia menerangkan, pembangunan jalan produksi perkebunan ini bertujuan mempermudah petani dalam mengeluarkan hasil panen kebunnya serta memperkecil biaya yang dikeluarkan petani untuk menyewa mobil pengakut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Pembangunan jalan ini bersumber dari dana alokasi umum (DAU) tahun 2016. Anggaran untuk membangun setiap titik jalan ini sebesar Rp150 juta," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan, pembangunan jalan produksi ini diprioritaskan di lahan perkebunan kelapa sawit dan karet milik petani kecil, bukan di lahan perkebunan kelapa sawit milik pengusaha.
Untuk penentuan lokasinya, petugas bersama konsultan perencanaan selama seminggu melakukan survei untuk menentukan calon penerima dan calon lokasi (CPCL) yang akan dibangun jalan ini.
"Lokasi yang dibangun jalan usaha produksi itu harus jelas dilengkapi dengan surat hibah tanah dari masyarakat. Kalau tidak ada kami tidak berani membangun JUP di lokasi tersebut," ujarnya.
Ia menargetkan paling lama bulan Mei 2016 pembangunan jalan usaha produksi itu sudah memasuki tahap kegiatan fisik. Kegiatan fisik berlangsung selama 30 hari.
Ia menerangkan, pembangunan jalan produksi perkebunan ini bertujuan mempermudah petani dalam mengeluarkan hasil panen kebunnya serta memperkecil biaya yang dikeluarkan petani untuk menyewa mobil pengakut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. ***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016