Rejanglebong (Antara) - Kementerian Agama Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mengajak khatib di daerahnya untuk turut mengkampanyekan gerakan memerangi demam berdarah dengue (DBD) dalam materi ceramah agama.

Kepala Kemenag Rejanglebong M CH Naseh di Rejanglebong, Jumat, mengatakan gerakan kampanye memerangi DBD itu guna membantu pemerintah daerah setempat dalam membantu penanganan merebaknya kasus akibat gigitan nyamuk aides aegipty tersebut.

"Kami sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada 15 Kantor Urusan Agama di setiap kecamatan yang ada di Rejanglebong, dan seterusnya masing-masing KUA membuat surat edaran kepada khatib. Surat ini meminta agar para khatib memasukan materi gerakan menjaga kebersihan dalam memerangi DBD pada setiap ceramah agama mereka," ujar Naseh.

Materi ceramah agama yang menyelipkan pesan-pesan pemerintah dalam penanganan DBD itu sendiri, kata dia, dianggap cukup efektif dan lebih cepat sampai ke masyarakat baik dalam khotbah Jumat atau ceramah agama.

Hal ini penting mengingat penyampaian pesan pemerintah itu merupakan bagian dari anjuran agama Islam terutama dalam menjaga kebersihan diri maupun lingkungan.

Sementara itu ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD Rejanglebong, Zulkarnain Thaib, meminta Pemkab Rejanglebong dan dinas terkait mengutamakan penanganan DBD di daerah itu karena kasusnya terus meningkat.

"Dinas kesehatan harus lebih sensitif dan peduli dengan keadaan yang ada di masyarakat," kata Zulkarnain.

Terkait dengan kecilnya anggaran yang dialokasikan untuk penanganan DBD oleh dinas terkait pada tahun ini yang berkisar Rp45 juta, kata dia, seharusnya tidak dijadikan alasan untuk tidak melakukan tindakan penanganan.

Dinas terkait diminta agar tidak kaku dalam mengambil tindakan dan bisa mengalihkan dana kegiatan lainnya.

"Seharusnya anggaran untuk penanganan DBD ini lebih besar dari tahun sebelumnya, bukan malah turun. Jika pada 2015 ada 184 kasus DBD seharusnya dana itu dianggarkan lebih banyak, apalagi Rejanglebong ini merupakan daerah endemis sehingga mereka sejak jauh-jauh hari sudah melakukan antisipasi," ujarnya. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016