Rejanglebong (Antara) - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, membutuhkan anggaran Rp90 juta untuk kegiatan pemberantasan buta aksara Al Quran yang akan dilaksanakan di daerah itu.
Kepala Kemenag Rejanglebong CH M Naseh saat berada di Pemkab Rejanglebong, Kamis, mengatakan anggaran kegiatan itu mereka butuhkan guna membiayai kebutuhan puluhan instruktur atau guru ngaji yang berasal dar Surabaya baik untuk makan-minum maupun biaya penginapan selama mereka berada di Rejanglebong.
"Anggaran itu untuk satu angkatan dengan jumlah peserta 90 orang, atau Rp1 juta per orang. Biaya itu dipakai untuk pembiayaan instruktur yang didatangkan dari Pondok Pesantren Nurul Fallah Surabaya," katanya.
Program pemberantasan buta aksara Al Quran yang akan dilaksanakan di Rejanglebong tersebut, kata dia, dalam rangka menyukseskan visi dan misi Bupati Rejanglebong 2016-2021 yakni menjadikan "Rejanglebong Kabupaten Religius".
Program pemberantasan buta aksara Al Quran itu sendiri saat ini sudah dibentuk sebuah tim khusus dibawah naungan Kemenag Rejanglebong, kemudian juga sudah diterbitkan peraturan bupati (Perbup) setempat. Namun sayang anggaran untuk pelaksanaan kegiatannya belum ada.
Sejumlah kegiatan lainnya, kata M Naseh, juga sudah disiapkan oleh pihaknya diantaranya pada 29-30 Mei mendatang Kemenag setempat akan melaksanakan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) tingkat pelajar Madrasah Ibtidaiyah atau setara SD di halaman kantor Camat Binduriang.
"Untuk kegiatan Persami ini selain akan menyosialisasikan visi pembentukan Rejanglebong Kabupaten Religius, juga mengubah image Binduriang dan kecamatan lainnya di wilayah Lembak sebagai daerah rawan tindak kejahatan melalui kegiatan keagamaan tingkat anak-anak," ujarnya.
Sedangkan rencana teranyar Kemenag Rejanglebong juga sudah menjalin kerja sama dan melakukan pembicaraan dengan pengurus pusat Ponpes Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur, guna membuka cabang di Desa Air Kati, Kecamatan Padang Ulak Tanding diatas tanah yang sudah diwakafkan warga daerah itu dengan luasan mencapai 10 hektare. ***4***
Kemenag butuh Rp90 juta berantas buta Al-quran
Jumat, 29 April 2016 5:20 WIB 2067