Mukomuko (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan melibatkan masyarakat menanam mangrove atau pohon bakau di lahan seluas 20 hektare di sepanjang pantai yang kritis akibat tergerus abrasi pantai.
"Rencananya kegiatan penanaman mangrove di pantai dekat Desa Pasar Sebelah dilaksanakan secara swakelola dengan melibatkan masyarakat," kata Kabid Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Rosdin Efendi di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan instansi itu juga akan melibatkan TNI AL menanam pohon bakau di pantai yang kritis tersebut.
Ia menjelaskan, kegiatan penanaman pohon bakau itu untuk menambah jumlah pohon bakau yang sudah ada di Desa Pasar Sebelah dan untuk menyelamatkan pinggir pantai.
Kegiatan pengadaan dan penanaman pohon bakau ini, katanya, merupakan usulan dari kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) pesisir pantai di daerah itu.
Menurut dia, Pokmaswas sekarang ini sudah mengerti tentang fungsi dan manfaat hutan bakau. Pohon bakau tidak hanya sebagai penahan laju abrasi tetapi juga untuk menambah habitat ikan, udang dan kepiting yang bisa dijadikan salah satu mata pencaharian mereka.
"Mereka sudah mulai sadar dengan fungsi hutan bakau. Salah satu contohnya di Desa Pasar Sebelah," ujarnya.
Ia mengatakan penanaman pohon bakau itu di kawasan pesisir pantai yang mudah ditumbuhi pohon ini seperti di Desa Pasar Sebelah dan pantai di dekat desa tersebut.
Pihaknya juga tidak bisa asal menanam pohon bakau itu karena dikhawatirkan pohon tersebut tidak bisa tumbuh. Untuk itu dicari kawasan yang menjadi habitat pohon ini. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Rencananya kegiatan penanaman mangrove di pantai dekat Desa Pasar Sebelah dilaksanakan secara swakelola dengan melibatkan masyarakat," kata Kabid Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Rosdin Efendi di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan instansi itu juga akan melibatkan TNI AL menanam pohon bakau di pantai yang kritis tersebut.
Ia menjelaskan, kegiatan penanaman pohon bakau itu untuk menambah jumlah pohon bakau yang sudah ada di Desa Pasar Sebelah dan untuk menyelamatkan pinggir pantai.
Kegiatan pengadaan dan penanaman pohon bakau ini, katanya, merupakan usulan dari kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) pesisir pantai di daerah itu.
Menurut dia, Pokmaswas sekarang ini sudah mengerti tentang fungsi dan manfaat hutan bakau. Pohon bakau tidak hanya sebagai penahan laju abrasi tetapi juga untuk menambah habitat ikan, udang dan kepiting yang bisa dijadikan salah satu mata pencaharian mereka.
"Mereka sudah mulai sadar dengan fungsi hutan bakau. Salah satu contohnya di Desa Pasar Sebelah," ujarnya.
Ia mengatakan penanaman pohon bakau itu di kawasan pesisir pantai yang mudah ditumbuhi pohon ini seperti di Desa Pasar Sebelah dan pantai di dekat desa tersebut.
Pihaknya juga tidak bisa asal menanam pohon bakau itu karena dikhawatirkan pohon tersebut tidak bisa tumbuh. Untuk itu dicari kawasan yang menjadi habitat pohon ini. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016