Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah meningkatkan gerakan pencegahan stunting atau gagal tumbuh pada balita dalam 15 kecamatan di wilayah itu.
"Pencegahan bahaya stunting ini harus dilakukan secara dini, tepatnya sejak remaja putri, calon pengantin dan ibu hamil," kata Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi saat mengikuti gerakan pencegahan stunting di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Jumat.
Dia menjelaskan pencegahan stunting ini dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi yang mencukupi kepada ibu hamil, serta rutin memeriksakan kehamilannya di Puskesmas atau bidan desa sehingga kesehatan ibu dan perkembangan janinnya bisa tumbuh normal.
Dia menjelaskan kelahiran bayi bisa tepat waktu dan dalam kondisi sehat. Selain itu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, bayi juga harus diberikan ASI hingga usia 2 tahun atau lebih, ditambah dengan pemberian asupan gizi seimbang dan beragam.
Menurut dia, guna menyiapkan semua itu harus didukung oleh suami siaga. Seorang suami harus bekerja keras guna memenuhi kebutuhan gizi bayi dan ibunya sehingga nantinya bisa tumbuh sehat dan cerdas.
Pada kesempatan itu dirinya juga mengimbau warga daerah itu, perangkat desa, kader PKK, kader Posyandu jika menemukan anak berpotensi stunting segera melaporkannya kepada petugas kesehatan guna dilakukan penanganan.
"Kalau ada anak yang berpotensi stunting agar segera dilaporkan sehingga bisa diberikan penanganan yang baik, agar program percepatan penurunan stunting di Rejang Lebong dapat diwujudkan," tegas.
Pada gerakan pencegahan stunting yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Rejang Lebong bersama dengan pihak Kecamatan Bermani Ulu di Lapangan Sepak Bola Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu ini diikuti ratusan peserta yang sebelumnya terlebih dahulu mengikuti kegiatan senam massal, pemeriksaan kesehatan dan pembagian tablet tambah darah kepada pelajar putri SMPN 17 Desa Kampung Melayu.
Sebelumnya, angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong pada Tahun 2023 tercatat paling tinggi di Provinsi Bengkulu yang mencapai 28,2 persen, angka ini mengalami kenaikan dari Tahun 2022 sebesar 22,2 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Pencegahan bahaya stunting ini harus dilakukan secara dini, tepatnya sejak remaja putri, calon pengantin dan ibu hamil," kata Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi saat mengikuti gerakan pencegahan stunting di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Jumat.
Dia menjelaskan pencegahan stunting ini dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi yang mencukupi kepada ibu hamil, serta rutin memeriksakan kehamilannya di Puskesmas atau bidan desa sehingga kesehatan ibu dan perkembangan janinnya bisa tumbuh normal.
Dia menjelaskan kelahiran bayi bisa tepat waktu dan dalam kondisi sehat. Selain itu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, bayi juga harus diberikan ASI hingga usia 2 tahun atau lebih, ditambah dengan pemberian asupan gizi seimbang dan beragam.
Menurut dia, guna menyiapkan semua itu harus didukung oleh suami siaga. Seorang suami harus bekerja keras guna memenuhi kebutuhan gizi bayi dan ibunya sehingga nantinya bisa tumbuh sehat dan cerdas.
Pada kesempatan itu dirinya juga mengimbau warga daerah itu, perangkat desa, kader PKK, kader Posyandu jika menemukan anak berpotensi stunting segera melaporkannya kepada petugas kesehatan guna dilakukan penanganan.
"Kalau ada anak yang berpotensi stunting agar segera dilaporkan sehingga bisa diberikan penanganan yang baik, agar program percepatan penurunan stunting di Rejang Lebong dapat diwujudkan," tegas.
Pada gerakan pencegahan stunting yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Rejang Lebong bersama dengan pihak Kecamatan Bermani Ulu di Lapangan Sepak Bola Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu ini diikuti ratusan peserta yang sebelumnya terlebih dahulu mengikuti kegiatan senam massal, pemeriksaan kesehatan dan pembagian tablet tambah darah kepada pelajar putri SMPN 17 Desa Kampung Melayu.
Sebelumnya, angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong pada Tahun 2023 tercatat paling tinggi di Provinsi Bengkulu yang mencapai 28,2 persen, angka ini mengalami kenaikan dari Tahun 2022 sebesar 22,2 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024