Pemerintah Provinsi Bengkulu menyebutkan provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu mendapatkan investor yang nantinya akan bergerak di bidang pengelolaan limbah beracun atau B3.
 
"PT Pituku Cordova Internasional berencana membangun pabrik pengolahan limbah B3 yang berlokasi di Kota Bengkulu," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri, di Bengkulu, Rabu.
 
Pabrik pengolahan limbah B3 tersebut akan dibangun di kawasan Industri Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu dengan luas lahan sekitar 2 hektare.
 
Isnan Fajri menyatakan pemerintah Provinsi Bengkulu sangat mendukung investasi PT Pituku Cordova Internasional di Bengkulu.
 
Pemerintah daerah juga segera meninjau dan mengkaji lahan yang akan digunakan untuk industri pengolahan limbah B3 itu guna mempercepat akses pembangunan.
 
"Kami kedatangan investor yang berminat membangun pabrik limbah B3 di kawasan Pulau Baai yang kita rancang sebagai kawasan industri. Saat ini, kami meninjau dan mengkaji status lahannya agar mereka bisa segera investasi," kata Isnan Fajri.
 
Selama ini, limbah B3, salah satunya dari rumah sakit yang ada di Bengkulu biasanya dikirim ke luar Sumatera untuk diolah. Isnan Fajri menilai bahwa kehadiran pabrik pengolahan limbah B3 di Bengkulu akan memudahkan rumah sakit yang tidak perlu lagi mengirim limbah B3 ke luar provinsi.
 
"Selama ini, limbah B3 dari Bengkulu masih dikirim ke luar untuk diolah. Kehadiran pabrik ini akan mengurangi biaya pengiriman limbah B3 ke Jawa dan memudahkan rumah sakit yang tidak perlu mengirim jauh-jauh ke Jawa," kata dia.
 
Presiden Direktur PT Pituku Cordova Internasional Faiz Rinaldy menyatakan pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 akan dimulai tahun depan dengan nilai investasi sebesar Rp10 - 15 miliar.
 
"Kami membutuhkan lahan seluas 2 hektare dan fokus pada limbah B3 dari rumah sakit," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024