Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu mencatat sejak Januari hingga awal Agustus 2024 realisasi pendapatan asli daerah (PAD) pasar telah mencapai Rp1,8 miliar.
 
"Untuk itu yang telah terealisasi saat ini sebesar 60 persen dari target PAD yang baru ditentukan yaitu Rp3 miliar," kata Sekretaris Disperindag Kota Bengkulu Firjoni Aprianto di Bengkulu, Minggu.
 
Ia menyebutkan, realisasi PAD pasar tersebut ditargetkan tercapai sebab pada tahun ini ada penambahan PAD dari pasar KZ. Abidin.
 
Saat ini terdapat empat pasar yang memberikan PAD bagi Kota Bengkulu yaitu Pasar Panorama di Kecamatan Singaran Pati, Pasar Barukoto di Kecamatan Teluk Segara, Pasar Minggu di Kecamatan Ratu Agung dan Pasar Jangkar Mas yang berada di Sungai Serut Kota Bengkulu.
 
"Saat ini paling rendah retribusi yaitu Pasar Jangkar karena baru diresmikan beberapa waktu lalu dan masih ada kios yang kosong," ujar dia.
 
Untuk itu, saat ini Disperindag Kota Bengkulu terus berupaya untuk meningkatkan PAD pasar dengan memberikan teguran kepada pedagang yang tidak membayar bahkan melakukan penyegelan kios para pedagang yang menunggak biaya sewa sehingga para pedagang tersebut melakukan pembayaran.
 
Menurut dia, untuk harga sewa kios atau lapak di empat pasar yang ada di Kota Bengkulu tersebut yaitu Rp9 ribu hingga Rp10 ribu per meter persegi.
 
Selain itu, Disperindag Kota Bengkulu melalui UPTD pasar juga mengalami kendala dalam mencapai target PAD dari sektor pasar salah satunya yaitu banyaknya pedagang yang berjualan di luar pasar atau di bahu jalan.
 
Sementara itu, Firjoni menjelaskan, untuk target PAD pasar saat ini berubah yang pada awal 2024 ditentukan sebesar Rp4 miliar menjadi Rp3 miliar.
 
Perubahan target PAD tersebut disebabkan karena Disperindag dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu telah melakukan hearing terkait hal tersebut.
 
"Target PAD pasar pada Januari 2024 ditetapkan sebesar Rp4 miliar namun setelah dilakukan perhitungan dan Disperindag mengusulkan ke DPRD, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bengkulu potensi yang benar-benar nyata pada 2024 yaitu Rp3 miliar," kata dia.
 

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024