Penurunan harga tersebut disebabkan karena ketersediaan cabai merah di tingkat distributor berlimpah.
"Saat ini harga cabai murah yaitu mencapai Rp20 ribu per kilogram, murahnya harga cabai dikarenakan stok para pedagang yang melimpah berbanding miring dengan jumlah pembeli," kata Salah seorang pedagang cabai di Pasar Panorama Kota Bengkulu Hamida (32) di Bengkulu, Senin.
Hal senada juga disampaikan oleh pedagang cabai lainnya yaitu Haris bahwa penurunan harga cabai saat ini disebabkan banyaknya stok cabai di tingkat gudang.
Dengan turunnya harga cabai merah, banyak masyarakat yang membeli dengan jumlah yang banyak untuk diolah kembali dan dijadikan stok di rumah.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Kota Bengkulu Erika Ariesanti membenarkan adanya penurunan harga cabai merah di pasaran.
"Ya harga saat ini memang sedang turun sebab stok di petani masih banyak begitu juga dengan para penjual," terangnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar masyarakat tidak membeli cabai dengan jumlah yang banyak, sebab jika stok cabai berkurang, maka harganya akan naik lagi.
"Kami ingatkan jangan melihat ada peluang cabai murah masyarakat memberi dengan membabi buta nanti jika itu dilakukan stok akan cepat habis dan keseimbangan stok terganggu kalau sudah begitu bisa jadi kelangkaan bahan terjadi," sebut dia.
Oleh karena itu, terang Erika, bagi masyarakat dapat mengakses situs web https://sigahada.bengkulukota.go.id/ guna mengetahui harga komoditas pangan di Kota Bengkulu serta mengantisipasi terjadinya inflasi dan masyarakat tidak perlu 'panic buying' terhadap salah satu jenis komoditi pangan di wilayah tersebut.
Melalui situs web tersebut, masyarakat Kota Bengkulu mengetahui kenaikan atau penurunan harga komoditi pangan di pasaran sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang terjadi.
Melalui situs web sistem informasi harga bahan pokok daerah (sigahada) masyarakat dapat lebih peduli dengan kenaikan atau penurunan harga komoditi pangan di wilayah Kota Bengkulu.