Bengkulu (Antara) - Sebanyak 14.878 kepala keluarga atau rumah tangga sasaran akan menerima beras untuk keluarga sejahtera atau rastra di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

Kepala Badan Urusan Logistik Divisi Regional Bengkulu, Imran Rasyidi Abdullah di Bengkulu, Minggu, mengatakan beras rastra untuk wilayah kabupaten tertinggal itu dialokasikan sebanyak 2.678 ton dari 22.260 ton pagu rastra untuk wilayah Provinsi Bengkulu.

"Pembagian rastra untuk wilayah Seluma dimulai bulan ini untuk 14.878 rumah tangga sasaran, karena pembayaran beras baru diselesaikan," katanya di Bengkulu.

Ia mengatakan data penerima tersebut sesuai usulan pemerintah daerah pada 2015 ke Kementerian Sosial. Jumlah penerima rastra menurutnya masih dapat berubah setelah penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun anggaran 2016.

Penyaluran rastra, tambah dia, sesuai dengan prosedur yaitu akan dibagikan ke penerima setelah melunasi harga pembelian dari masing-masing keluarga penerima. Setiap rumah tangga saran atau RTS akan mendapat kuota sebanyak 15 kilogram per bulan dengan harga tebus Rp1.600 per kilogram.

Hingga saat ini pihaknya sudah menyalurkan beras sejahtera untuk dua kabupaten yakni Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan dengan realisasi mencapai 4,4 persen.

"Penyaluran rastra di Bengkulu Selatan mencapai satu persen, sedangkan di Bengkulu Utara sebesar 3,4 persen," katanya.

Rincian kuota rastra untuk masing-masing kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Bengkulu yakni Bengkulu Selatan sebanyak 2.226 ton untuk 12.372 RTS, Rejanglebong sebanyak 3.512 ton untuk 18.514 RTS, Bengkulu Utara sebanyak 3.924 ton untuk 21.805 RTS.

Selanjutnya Kabupaten Kaur sebanyak 1.562 ton untuk 8.680 RTS dan Kota Bengkulu sebanyak 2.786 ton untuk 15.479 RTS, Kabupaten Mukomuko sebanyak 1.508 ton untuk 8.383 RTS, Lebong sebanyak 1.226 ton untuk 6.812 RTS, Kepahiang sebanyak 1.570 ton untuk 8.726 RTS dan Bengkulu Tengah sebanyak 1.263 ton untuk 7.022 RTS.

Imran mengatakan khusus untuk wilayah Kabupaten Mukomuko akan menerima rastra mulai tahun ini setelah delapan tahun menolak program tersebut.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016