Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kota Bengkulu optimistis produksi padi masa tanam pertama 2016 tidak mengalami puso atau tidak membuahkan hasil.

Kepala Dinas Pertanian Kota Bengkulu Matriani Amran di Bengkulu, Senin, mengatakan kondisi cuaca yang cukup baik pada awal 2016 ini memberikan keuntungan bagi petani padi.

"Di daerah kita masih sering turun hujan dengan intensitas sedang, tidak banjir dan tidak juga kering," kata dia.

Sejumlah lokasi, termasuk area persawahan di Kota Bengkulu sempat mengalami banjir pada Januari 2016 karena intensitas hujan cukup tinggi sehingga sempat menggangu proses penanaman padi.

"Sebagian petani harus menanam ulang karena padi yang baru ditanam disapu banjir saat itu. Setelah tanam ulang, cuaca cukup menguntungkan untuk tanaman padi," katanya.

Selain, permasalahan banjir, hama juga diprediksi menyebabkan produksi padi di Kota Bengkulu mengalami puso atau gagal panen.

"Tetapi hal tersebut telah kita antisipasi. Kita sudah distribusikan pestisida dan racun tikus ke kelompok tani," ucapnya.

Pendistribusian tersebut dilakukan mengingat sejumlah area persawahan di Kabupaten Bengkulu Tengah yang notabene kabupaten tetangga mulai diserang hama.

"Ada sawah yang diserang hama bersebelahan dengan area sawah milik petani kita," ucapnya.

Untuk masa tanam pertama, Kota Bengkulu menargetkan produksi gabah kering giling sebanyak 6.600 ton. Target tersebut sesuai dengan luas lahan yang bisa ditanami.

"Kita punya lahan yang bisa dimaksimalkan sekitar 1.100 sampai 1.300 hektare," ujarnya. ***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016