Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa pada Jumat (30/8) memperingatkan bahwa perang di Gaza telah meluas ke Yerusalem, Tepi Barat, serta Lebanon.
"Sejak musim panas, kekerasan telah menyebar di Tepi Barat, Yerusalem, dan di perbatasan antara Lebanon dan Israel," kata Josep Borrell dalam konferensi pers di Brussel setelah pertemuan informal para menteri pertahanan Uni Eropa.
Mengomentari situasi di Gaza, Borrell menyatakan bahwa operasi Israel yang bertujuan untuk mengeliminasi Hamas membawa dampak kemanusiaan yang sangat besar.
"Operasi-operasi ini tidak diragukan lagi telah sangat melemahkan Hamas, tetapi sejauh mana konsekuensi dan tingkat kehancuran serta korban jiwa masih harus diketahui," ujarnya.
Dia melanjutkan dengan mengatakan: "Perang telah memicu krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang pada gilirannya menyebabkan krisis kesehatan yang sangat serius."
Borrell menekankan: "Konflik ini meluas ke Tepi Barat dan Yerusalem, karena mereka berada di pusat konflik ini, karena mereka menggabungkan baik wilayah maupun simbolisme, perjuangan untuk wilayah, tetapi juga untuk simbol."
Pada Rabu, tentara Israel meluncurkan serangan militer terbesar sejak tahun 2002 di kota Tulkarem dan Jenin, serta di kamp pengungsi Al Fara dekat Tubas, yang menewaskan 20 warga Palestina, menurut data Palestina.
Ketegangan terus meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.
Setidaknya 670 warga Palestina telah terbunuh, hampir 5.400 lainnya terluka, dan lebih dari 10.300 ditangkap di wilayah yang diduduki, menurut data Palestina.
Menekankan bahwa komunitas internasional umumnya gagal menghentikan perang di Gaza, Borrell mengungkapkan bahwa pertemuan tingkat tinggi selama sesi Majelis Umum PBB pada September dapat diadakan dengan partisipasi negara-negara Arab, AS, dan pihak mana pun yang ingin berpartisipasi, termasuk Israel.
Sumber : Anadolu-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024