Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menambah stok vaksin untuk hewan penular rabies atau HPR di wilayah itu sebanyak 4.000 dosis.

"Dalam APBD Perubahan Kabupaten Rejang Lebong tahun ini sudah kita ajukan penambahan stok vaksin HPR sebanyak 4.000 dosis, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah bisa terealisasi," kata Kepala Distankan Rejang Lebong Amrul Eby saat dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu.

Dia menjelaskan, pengajuan penambahan stok vaksin HPR tersebut guna mengantisipasi terjadinya penyebaran virus rabies akibat kasus gigitan HPR baik itu anjing, kucing, maupun kera.

Pengajuan penambahan stok vaksin HPR sebanyak 4.000 dosis itu sendiri, kata dia, sudah disetujui oleh DPRD Rejang Lebong sehingga nantinya bisa memenuhi kebutuhan kegiatan vaksinasi massal di 15 kecamatan di Rejang Lebong.

Menurut dia, jumlah populasi HPR di Kabupaten Rejang Lebong saat diperkirakan lebih dari 35.000 ekor, di mana terbanyak adalah jenis anjing dan kucing.

"Selama ini ketersediaan stok vaksin HPR di Kabupaten Rejang Lebong paling banyak hanya menjangkau 70 persen dari populasi. Stok ini berasal dari bantuan pemerintah pusat, Pemprov Bengkulu dan pengadaan dari APBD Rejang Lebong," terangnya.

Terbatasnya stok vaksin yang dimiliki Distankan Rejang Lebong ini membuat kegiatan vaksinasi massal hanya bisa dilakukan di desa/kelurahan yang memiliki populasi HPR terbanyak saja.

Amrul Eby menambahkan, sejauh ini jumlah HPR yang sudah divaksinasi sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2024 mencapai 8.750 ekor. Jumlah ini akan terus bertambah karena kegiatan vaksinasi masih terus dilaksanakan setiap harinya.

"Kami mengimbau kepada seluruh pemilik HPR baik itu anjing, kucing atau kera yang menjadi peliharaannya agar dapat divaksin, sehingga nantinya binatang peliharaan mereka itu tidak membahayakan masyarakat," tegasnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024