Mukomuko (Antara) - Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memprogramkan pemulihan semua sempadan sungai yang rusak akibat tanaman kelapa sawit milik perusahaan dan warga masyarakat setempat.

"Tahun 2017 kami mengajukan kegiatan penghijauan berupa penanaman pohon di sempadan sungai. Tujuan kegiatan tersebut untuk memulihkan sempadan sungai yang rusak," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Risber A Razak, di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan, program instansinya tidak hanya pemulihan sempadan sungai, termasuk juga sempadan danau dan pantai yang rusak di daerah itu.

Dia mengatakan, sasaran program pemulihan itu di lima sungai besar di daerah itu, yakni Sungai Air Manjuto, Sungai Selagan, Sungai Air Dikit, Sungai Batang Muar, dan Sungai Teramang.

Ia mengatakan, mayoritas sempadan sungai yang rusak itu berada di bagian hilir lima sungai tersebut, atau berada diluar kawasan hutan produksi (HP) dan hutan produksi terbatas (HPT).

Selain pemulihan sempada sungai, ia mengatakan, instansi juga bertahap memulihkan kondisi air di lima sungai besar yang diduga tercemar limbah rumah tangga dan pabrik di daerah itu.

Instansinya, katanya, telah mengimbau semua manajer pabrik kelapa sawit di daerah itu untuk tidak membuang limbah ke sungai.

"Kedepan pengawasan yang perlu ditingkatkan agar perusahaan tidak membuang limbah ke sungai," ujarnya.

Namun dugaan pencemaran sungai di wilayah itu, menurutnya, tidak hanya berasal pabrik, termasuk dari bengkel kendaraan yang menyimpan limbah sehingga saat hujan masuk ke sungai dan membuat air sungai menjadi berminyak.

Menurutnya, termasuk limbah rumah tangga. Pembuangan air cucian baju secara berlebihan membuat sungai berminyak. Sehingga kondisinya seperti tercemar.

"Kami tidak bisa menetapkan sungai yang berminyak tercemar kalau belum ada uji laboratorium," ujarnya.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016