Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pasokan gula pasir dari pedagang besar di Provinsi Lampung ke Bengkulu hingga pekan ini kembali lancar setelah sempat macet, tapi  penyebabnya tidak diketahui pasti.

"Saat ini berapa saja kita pesan langsung dikirim, sedangkan harganya turun dari Rp620.000 menjadi Rp550.000/karung ukuran 50 kg," kata seorang pedagang bahan makanan di Kota Bengkulu Nasrul, Senin.

Untuk harga pada tingkat pedagang pengecer turun dari Rp12.000 menjadi Rp11.500/kg, sedangkan gula dalam kemasan dari Rp13.500 menjadi Rp12.500/kg.

Ia mengatakan, harga gula di Kota Bengkulu pada umumnya mulai terjangkau masyarakat lapisan bawah, berbeda dengan harga di daerah tingkat kabupaten, terlebih daerah pemekaran.

Sebelumnya harga gula di kabupaten Lebong sempat mencapai Rp15.000/kg karena arus transportasi kewilayah itu terputus akibat bencana alam, ujarnya.

Sedangkan harga kebutuhan pokok, terutama minyak goreng dan gula pasir dalam negeri pekan ini bergerak turun, setelah sebelumnya rata-rata mengalami kenaikan.

Untuk harga minyak goreng curah dijual pedagang pengcecer Rp12.000 per kilogram dan harga gula pasir dalam negeri berkisar antara Rp11.500,00-Rp12.000/kg.

"Selama ini kami sulit untuk menurunkan harga tersebut karena harga beli dari pedagang besar juga sudah naik sebelumnya awal April 2012," katanya.

Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Bengkulu Rahman mengatakan, pasokan gula pasir dari januari hingga April itu rata-rata berkurang karena beberapa pabrik pengolahan gula tidak ada bahan baku.

Untuk mengatasi kekurangan gula itu, pemerintah melakukan impor gula dengan harapan warga di pedesaan tetap bisa memakan gula karena harganya terjangkau, ujarnya.

Namun berbagai harga bahan pokok lainnya saat ini relatif stabil dan stok cukup, meskipun sebelunya terjadi kenaikan karena pengaruh ongkos angkut dari provinsi tetangga juga duluan naik akibat dipicu isu kenaikan BBM per satu April 2012, jelasnya. (Z005)

Pewarta:

Editor : Usmin


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012