Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan hingga saat ini sebanyak 2.729 ton pupuk bersubsidi sudah diserap petani di wilayahnya.

"Kuota pupuk bersubsidi yang diterima Kabupaten Rejang Lebong tahun 2024 sebanyak 7.067 ton, di mana saat ini yang sudah diserap sebanyak 2.729 ton," kata Kabid Sarana Prasarana Distankan Rejang Lebong Tirmidzi di Rejang Lebong, Selasa.

Dia menjelaskan pupuk yang sudah ditebus petani tersebut terdiri atas urea sebanyak 648 ton, kemudian NPK sebanyak 2.081 ton.

Sedangkan, sisanya sebanyak 4.338 ton diperkirakan sampai dengan akhir tahun nanti akan habis ditebus oleh petani melalui kelompok masing-masing.

"Adapun sisa pupuk bersubsidi yang belum ditebus ini pupuk urea sebanyak 1.252 ton dan NPK 3.086 ton," terangnya.

Menurut dia, total alokasi pupuk bersubsidi yang diterima Kabupaten Rejang Lebong tahun 2024 untuk urea semula sebanyak 1,093 ton menjadi 1,9 ton atau bertambah sebanyak 0,807 ton, kemudian pupuk jenis NPK dari 2,416 ton menjadi 5,167 ton atau bertambah sebanyak 2,751 ton.

Bertambahnya alokasi pupuk bersubsidi daerah itu tertuang dalam Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, tanggal 27 Maret 2024 tentang Alokasi Tambahan Pupuk Bersubsidi.

Pupuk bersubsidi yang dialokasikan oleh pemerintah pusat tahun ini, tambah dia, hanya diperuntukkan sembilan jenis komoditas saja yakni padi, jagung, kedelai, kopi, kakao, tebu, bawang putih, bawang merah dan cabai.

"Hanya untuk sembilan komoditi itu saja, di luar itu pupuk subsidi tidak bisa disalurkan. Kemudian untuk HET pupuk bersubsidi ini masih sama dengan tahun sebelumnya, untuk pupuk urea Rp2.250 per kg dan NPK Rp2.300 per kg," sebut Tirmidzi.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024