Bengkulu, 12/4 (Antara) - Warga Desa Palawan Kabupaten Kaur, Bengkulu, memprotes aktivitas angkut buah segar sawit milik perusahaan perkebunan PT Ciptamas Bumi Selaras yang melintasi jalan desa sehingga memperparah kerusakan jalan.

Kepala Desa Palawan Kecamatan Nasal, Syamsul mengatakan karyawan perusahaan mengangkut sawit menggunakan traktor jenis john deere sehingga membuat jalan desa yang dilapisi batu koral semakin hancur.

"Kami tidak mendapat manfaat keberadaan perusahaan itu, justru menambah kerusakan fasilitas umum," kata Syamsul di Kaur, Selasa.

Menurut dia, perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Ciptamas Bumi Selaras (CBS) mengantongi izin hak guna usaha pada 2010 dengan luas lahan mencapai 10 ribu hektare.

Keberadaan investasi perusahaan swasta itu menurut dia bukannya memberikan manfaat bagi masyarakat tapi justru menambah persoalan baru.

"Kami sudah pernah menyampaikan keberatan ke pihak perusahaan tapi tidak ada tanggapan," ucapnya.

Aktivitas perusahaan itu menurut dia membuat 1.325 jiwa warga desa semakin kesulitan melintasi jalan desa tersebut. Padahal jalur itu merupakan satu-satunya akses masyarakat menuju desa lainnya.

Kerusakan jalan itu juga membuat ongkos angkut komoditas pertanian berupa kopi, karet, cengkih dan lada semakin mahal.

Ia mencontohkan selisih harga jual buah kopi petani di desa itu mencapai Rp2.000 per kilogram bila dibanding dengan harga kopi petani di desa lain.

"Jalan rusak membuat pembeli tidak mau masuk ke desa, jadi terpaksa kami mengangkut hasil kebun keluar desa dengan ongkos yang lebih mahal," kata Abu, seorang warga setempat.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016