Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyiapkan lahan cadangan seluas 100 hektare untuk keluarga warga transmigrasi di daerah itu.
"Lahan cadangan seluas itu untuk pecahan kepala keluarga (KK) warga transmigrasi di Desa Lubuk Talang," kata Kabid Transmigrasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Mukomuko Roles Tampubolon, di Mukomuko, Jumat.
Ia menyebutkan lahan seluas 600 hektare yang sudah dibangun permukiman, lahan usaha satu, dan dua milik sebanyak 200 kepala keluarga (KK) warga transmigrasi di unit permukiman transmigrasi di Desa Lubuk Talang.
Selain lahan seluas 600 hektare, katanya, warga transmigrasi masih memiliki lahan cadangan seluas 100 hektare untuk pecahan KK warga setempat.
"Saat ini sudah ada sekitar sembilan KK baru di wilayah itu. Rencananya keluarga baru itu diberikan seluas 18 hektare lahan cadangan, atau masing-masing mendapatkan lahan seluas dua hektare," ujarnya.
Ia mengusulkan lahan cadangan untuk sembilan KK itu dibangun kebun plasma kelapa sawit seperti lahan usaha satu dan dua milik warga transmigrasi di wilayah tersebut.
Ia menyatakan lahan cadangan warga transmigrasi itu tidak berada dalam kawasan hutan yang tidak boleh dirambah apalagi digarap.
Termasuk lahan yang sudah dibangun sebanyak 25 bangunan rumah warga transmigrasi di wilayah itu, katanya, ternyata tidak berada dalam kawasan hutan.
"Orang kehutanan sudah mengukur batas hutan dengan lahan warga transmigrasi dan lokasinya berada diluar kawasan hutan," ujarnya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Lahan cadangan seluas itu untuk pecahan kepala keluarga (KK) warga transmigrasi di Desa Lubuk Talang," kata Kabid Transmigrasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Mukomuko Roles Tampubolon, di Mukomuko, Jumat.
Ia menyebutkan lahan seluas 600 hektare yang sudah dibangun permukiman, lahan usaha satu, dan dua milik sebanyak 200 kepala keluarga (KK) warga transmigrasi di unit permukiman transmigrasi di Desa Lubuk Talang.
Selain lahan seluas 600 hektare, katanya, warga transmigrasi masih memiliki lahan cadangan seluas 100 hektare untuk pecahan KK warga setempat.
"Saat ini sudah ada sekitar sembilan KK baru di wilayah itu. Rencananya keluarga baru itu diberikan seluas 18 hektare lahan cadangan, atau masing-masing mendapatkan lahan seluas dua hektare," ujarnya.
Ia mengusulkan lahan cadangan untuk sembilan KK itu dibangun kebun plasma kelapa sawit seperti lahan usaha satu dan dua milik warga transmigrasi di wilayah tersebut.
Ia menyatakan lahan cadangan warga transmigrasi itu tidak berada dalam kawasan hutan yang tidak boleh dirambah apalagi digarap.
Termasuk lahan yang sudah dibangun sebanyak 25 bangunan rumah warga transmigrasi di wilayah itu, katanya, ternyata tidak berada dalam kawasan hutan.
"Orang kehutanan sudah mengukur batas hutan dengan lahan warga transmigrasi dan lokasinya berada diluar kawasan hutan," ujarnya.***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016