Rejanglebong (Antara) - Kantor Seksi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah VI Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah menyiapkan lokasi wisata berbasis konservasi di daerah itu.
Staf Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Kantor Seksi TNKS VI, Yasih Kurniati di Rejanglebong, Minggu mengatakan lokasi wisata berbasis konservasi itu adalah bumi perkemahan hutan Mahoni, Damar dan Pinus (MADAPI) yang terletak diwilayah desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya.
"Kawasan wisata berbasis konservasi MADAPI tersebut dikelola oleh resor TNKS Rejanglebong, lokasi ini bisa dimanfaatkan oleh siapapun untuk kepentingan perkemahan pramuka ataupun pendidikan," katanya.
Kawasan wisata konservasi yang ada di Rejanglebong itu kata dia, memiliki luasan mencapai lima hektare, dimana dikawasan ini selain terdapat aliran sungai yang masih alami juga lokasi outbond, jelajah jalur, tracking sepeda dan beberapa permainan alam lainnya.
Kendati lokasi wisata ini sifatnya terbuka untuk umum namun kalangan warga yang akan datang atau pun memanfaatkan lokasi ini tambah dia, harus mematuhi ketentuan-ketentuan yang sifatnya mengikat seperti harus memiliki izin TNKS, tidak boleh merusak ekosistem, melakukan perburuan segala jenis binatang serta tidak boleh membuang sampah sembarangan.
Keberadaan lokasi wisata konservasi alam di daerah itu sendiri sejauh ini sudah sering dimanfaatkan kalangan perguruan tinggi baik negeri dan swasta, kemudian sekolah mulai dari tingkat SMP hingga SMA.
"Beberapa sekolah yang pernah kami libatkan kegiatan di kawasan wisata observasi ini diantaranya pelajar SMAN 1 Curup, kemudian Poltek Raflesia, STAIN Curup, Kuarcab Pramuka Rejanglebong serta pelajar dari SDITA dan SDIT Curup," ujarnya.
Untuk itu dia berharap dengan adanya kawasan wisata konservasi di Rejanglebong itu nantinya dapat dikenal kalangan masyarakat lokal dan luar, sehingga selain dapat menikmati keindahan alam juga akan menumbuhkan kesadaran masyarakat dari berbagai kalangan terutama anak-anak sekolah guna menjaga kelestarian hutan dan kawasan TNKS.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Staf Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Kantor Seksi TNKS VI, Yasih Kurniati di Rejanglebong, Minggu mengatakan lokasi wisata berbasis konservasi itu adalah bumi perkemahan hutan Mahoni, Damar dan Pinus (MADAPI) yang terletak diwilayah desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya.
"Kawasan wisata berbasis konservasi MADAPI tersebut dikelola oleh resor TNKS Rejanglebong, lokasi ini bisa dimanfaatkan oleh siapapun untuk kepentingan perkemahan pramuka ataupun pendidikan," katanya.
Kawasan wisata konservasi yang ada di Rejanglebong itu kata dia, memiliki luasan mencapai lima hektare, dimana dikawasan ini selain terdapat aliran sungai yang masih alami juga lokasi outbond, jelajah jalur, tracking sepeda dan beberapa permainan alam lainnya.
Kendati lokasi wisata ini sifatnya terbuka untuk umum namun kalangan warga yang akan datang atau pun memanfaatkan lokasi ini tambah dia, harus mematuhi ketentuan-ketentuan yang sifatnya mengikat seperti harus memiliki izin TNKS, tidak boleh merusak ekosistem, melakukan perburuan segala jenis binatang serta tidak boleh membuang sampah sembarangan.
Keberadaan lokasi wisata konservasi alam di daerah itu sendiri sejauh ini sudah sering dimanfaatkan kalangan perguruan tinggi baik negeri dan swasta, kemudian sekolah mulai dari tingkat SMP hingga SMA.
"Beberapa sekolah yang pernah kami libatkan kegiatan di kawasan wisata observasi ini diantaranya pelajar SMAN 1 Curup, kemudian Poltek Raflesia, STAIN Curup, Kuarcab Pramuka Rejanglebong serta pelajar dari SDITA dan SDIT Curup," ujarnya.
Untuk itu dia berharap dengan adanya kawasan wisata konservasi di Rejanglebong itu nantinya dapat dikenal kalangan masyarakat lokal dan luar, sehingga selain dapat menikmati keindahan alam juga akan menumbuhkan kesadaran masyarakat dari berbagai kalangan terutama anak-anak sekolah guna menjaga kelestarian hutan dan kawasan TNKS.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016