Penjabat sementara (Pjs) Bupati Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Herwantoni meminta manajemen RSUD setempat untuk melengkapi peralatan pendukung guna meningkatkan pelayanan bagi masyarakat yang berobat ke tempat itu.
"Karena kalau tidak ada CT scan akan sulit untuk pengobatan terutama penderita stroke, walau pun rumah sakit kita ini ada dokter syaraf terpaksa harus berobat ke luar," kata dia saat melaksanakan tugas hari pertamanya di Rejang Lebong, Rabu.
Dia menjelaskan, belum adanya CT scan di RSUD Rejang Lebong yang saat ini sudah tipe C tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama agar ke depan bisa diadakan sehingga orang yang sakit stroke atau lainnya tidak perlu lagi berobat ke rumah sakit di luar daerah.
Menurut Herwantoni yang berlatar belakang tenaga kesehatan dan pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong serta Dinkes Provinsi Bengkulu itu, tuntutan pengadaan CT scan di RSUD Rejang Lebong lantaran dirinya adalah putra asli Kabupaten Rejang Lebong.
"Setelah dilantik menjadi Pjs Bupati Rejang Lebong pada 24 September kemarin oleh Gubernur Bengkulu kemudian pada malam harinya langsung diperintah ke sini, tetapi karena saya memiliki dua tugas sebagai kepala BPBD Provinsi Bengkulu sehingga baru bisa keesokannya," terang dia.
Sebagai Pjs Bupati Rejang Lebong dirinya, tambah dia, akan menjalankan tugas-tugas kepala daerah selama dua bulan terhitung 25 September hingga 23 November mendatang, karena Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong tengah cuti kampanye Pilkada Kabupaten Rejang Lebong 2024.
"Tugas pertama saya adalah untuk memastikan pemerintahan tetap berjalan, termasuk dalam pelayanan masyarakat. Yang kedua adalah menyukseskan proses Pilkada serentak Tahun 2024 dapat berjalan kondusif dan lancar," tegasnya.
Sejauh ini wewenang dan tugas pokok seorang Pjs bupati, kata dia, terbatas karena hanya membantu untuk memastikan jalannya roda pemerintahan tetap berjalan selama Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong yang saat ini tengah cuti kampanye pilkada di daerah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Karena kalau tidak ada CT scan akan sulit untuk pengobatan terutama penderita stroke, walau pun rumah sakit kita ini ada dokter syaraf terpaksa harus berobat ke luar," kata dia saat melaksanakan tugas hari pertamanya di Rejang Lebong, Rabu.
Dia menjelaskan, belum adanya CT scan di RSUD Rejang Lebong yang saat ini sudah tipe C tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama agar ke depan bisa diadakan sehingga orang yang sakit stroke atau lainnya tidak perlu lagi berobat ke rumah sakit di luar daerah.
Menurut Herwantoni yang berlatar belakang tenaga kesehatan dan pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong serta Dinkes Provinsi Bengkulu itu, tuntutan pengadaan CT scan di RSUD Rejang Lebong lantaran dirinya adalah putra asli Kabupaten Rejang Lebong.
"Setelah dilantik menjadi Pjs Bupati Rejang Lebong pada 24 September kemarin oleh Gubernur Bengkulu kemudian pada malam harinya langsung diperintah ke sini, tetapi karena saya memiliki dua tugas sebagai kepala BPBD Provinsi Bengkulu sehingga baru bisa keesokannya," terang dia.
Sebagai Pjs Bupati Rejang Lebong dirinya, tambah dia, akan menjalankan tugas-tugas kepala daerah selama dua bulan terhitung 25 September hingga 23 November mendatang, karena Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong tengah cuti kampanye Pilkada Kabupaten Rejang Lebong 2024.
"Tugas pertama saya adalah untuk memastikan pemerintahan tetap berjalan, termasuk dalam pelayanan masyarakat. Yang kedua adalah menyukseskan proses Pilkada serentak Tahun 2024 dapat berjalan kondusif dan lancar," tegasnya.
Sejauh ini wewenang dan tugas pokok seorang Pjs bupati, kata dia, terbatas karena hanya membantu untuk memastikan jalannya roda pemerintahan tetap berjalan selama Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong yang saat ini tengah cuti kampanye pilkada di daerah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024