Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia memprediksi dengan melihat pola perekonomian daerah pada triwulan I, pertumbuhan ekonomi Bengkulu 2016 ini diperkirakan mampu tumbuh sekitar 5,5 persen.

Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu Chiristin Sidabutar, di Bengkulu, Selasa, mengatakan tidak ada gejolak perekonomian yang mengganggu stabilitas ekonomi daerah sehingga ekonomi tumbuh optimistis pada 2016.

"Harga komoditas Bengkulu juga mulai membaik di pasar dunia, dan melihat indikator tersebut kami yakni bisa tumbuh di atas angka nasional," kata dia lagi.

Walaupun tumbuh positif, namun angka pertumbuhan tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan 2015, pada 2015 perekonomian Bengkulu tumbuh pada angka 5,4 persen, katanya lagi.

"Pada 2016, perekonomian kita baru lepas dari kesulitan akibat jatuh harga komoditas utama hasil alam Bengkulu," kata dia.

Menurut Chistin, berkaca dari triwulan I, perkembangan ekonomi Bengkulu triwulan selanjutnya pada 2016 diprediksi tidak mengalami gejolak yang berarti.

"Bahkan pada 2016 terjadi penurunan harga bahan bakar minyak, ini dapat meningkatkan sisi produktivitas warga," katanya lagi.

Selain itu, selama triwulan I 2016, BI juga menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali. Hal ini mendorong sisi perkreditan tumbuh positif.

"Termasuk kredit usaha rakyat, sehingga berpeluang semakin banyak usaha kecil yang berkembang," kata Christin pula.

Walaupun kondisi 2016 mulai membaik, menurutnya, prediksi pertumbuhan ekonomi Bengkulu tidak langsung bisa naik di atas angka enam persen.

"Jika jalur pertumbuhan tetap membaik, kami optimistis ekonomi Bengkulu cukup bagus pada 2017," ujarnya lagi.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016