Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu menawarkan investasi pembangunan pembangkit listrik bagi investor asing dan dalam negeri sebab daerah ini masih kekurangan daya listrik guna menerangi puluhan desa.

"Kami membuka pintu lebar untuk investasi energi listrik karena puluhan desa di daerah kami belum teraliri listrik," kata Bupati Seluma, Bundra Jaya di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan hal itu usai menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara PT Tenaga Listrik Bengkulu dan PT Pelindo II Jakarta tentang rencana pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap di Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.

Pembangunan pembangkit berdaya 2 x 100 megawatt (MW) oleh pihak swasta asal Tiongkok itu akan menambah daya listrik untuk Bengkulu.

"Kami juga sudah menawarkan kepada investor yang sama untuk melihat peluang di wilayah Seluma," ucapnya.

Bundra menilai pembangkit listrik tenaga air dengan sistem mini dan mikro hidro cukup berpeluang dikembangkan di wilayah Seluma, namun debit air yang tidak stabil menjadi kendala.

Saat musim penghujan kata dia, debit air sangat tinggi, namun saat hujan tidak turun hanya dalam sepekan, maka debit air langsung turun sehingga tidak dapat memutar turbin.

"Karena itu untuk sementara kami tawarkan untuk investasi pembangkit listrik tenaga uap," ujarnya.

Sementara Direktur Walhi Bengkulu, Beni Ardiansyah mengatakan pemerintah daerah membuka pintu bagi ancaman berbahaya polutan batu bara.

"Pemerintah sepertinya tidak belajar dari fakta bahwa polutan batu bara itu mengancam nyawa warga," kata Beni.

Ia mengatakan hal itu terkait rencana pihak swasta PT Tenaga Listrik Bengkulu bekerja sama dengan PT Pelindo II membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 x 100 MW di Pelabuhan Pulau Baai tersebut.

Dalam laporan yang dirilis peneliti dari Universitas Harvard di mana ancaman maut PLTU batu bara di Indonesia menghasilkan polutan yang mengakibatkan 6.500 jiwa kematian prematur setiap tahun.

Jumlah tersebut dapat meningkat 15.700 jiwa per tahun jika pemerintah Indonesia meneruskan peluncuran rencana ambisius lebih dari seratus pembangkit listrik tenaga batu bara yang baru.

"Angka ini diperoleh dari penelitian 42 PLTU di Indonesia, belum termasuk proyek 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah beberapa waktu lalu," paparnya.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016