Bengkulu (Antara-IPKB) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu gelar pertemuan koordinasi bersama sejumlah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dalam kajian analisis dampak kependudukan di daerah itu.
Hal itu untuk membangun komitmen para pemangku kepentingan dan penentu kebijakan di Provinsi Bengkulu terhadap pentingnya strategi upaya pengendalian kuantitas penduduk.
Sebagian itu disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) BKKBN Bengkulu, Bhaitul Masyita kepada wartawan di kantornya, Jumat, 22/4.
Ia mengatakan, melalui pertemuan tersebut dapat secara khusus agar didapatinya rancangan induk kependudukan. Dan tersosialisasinya pembangunan berwawasan kependudukan dan KB. Yang dapat dijadikan sebagai arah perencanaan dan kebijakan pembangunan kependudukan serta pengendaliannya kedepan secara terpadu, kata Bhaitul Masyita.
Ia menambahkan, dengan komitmen yang dibangun itu melalui pertemuan tersebut dapat tercapainya tujuan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kependudukan.
Kepala SubBidang Analisis Dampak Kependudukan BKKBN, Nendro Purwoko menambahkan, pertemuan koordinasi bersama LPPM pada, Kamis 21/4 di Aula Balatbang BKKBN telah mengikutsertakan peserta sebanyak 40 orang dari LPPM UNIB, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, LPPM IAIN, Poltekes Kemenkes dan LPPM UNIHAZ serta Tri Mandiri Sakti yang masing -masing terdapat empat orang.
Sedangkan peserta dari unsur SKPD KB 10 daerah kabupaten/kota masing-masing dua orang, ujarnya.
Diperlukannya hasil yang maksimal dalam pertemuan itu, selain hasil kajian para LPPM juga adanya sebuah rancangan induk kependudukan.
Maka pertemuan sehari itu hadirkan nara sumber antara lain Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN RI Widati, dan Ketua Koalisis Kependudukan Bengkulu Heri Sunaryanto, sebut Nendro.(rs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016