Mukomuko (Antara) - Pejabat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menyebutkan sebanyak tiga desa rawan terjadi konflik sosial saat pemilihan kepala desa serentak yang digelar 64 desa di daerah ini.

"Tiga desa yang rawan konflik itu berada di Kecamatan Penarik dan Kecamatan Lubuk Pinang," kata Seksi Pemberdayaan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMD) Kabupaten Mukomuko Ain Patili atasnama Kepala BPMPD setempat Badi Uzaman, di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan, tiga desa tersebut rawan konflik berdasarkan hasil pemetaan instansi itu dan pihak kecamatan.

Menurutnya, konflik yang berpotensi terjadi itu perlu diantisipasi di desa itu, terutama usai penghitungan suara peserta pilkades.

Kemungkinan pihak yang tidak setuju hasil pilkades tersebut akan bereaksi negatif.

Karena itu, katanya lagi, personel pengamanan pilkades di tiga desa itu perlu diperbanyak untuk mengantisipasi terjadi keributan antarpendukung calon kepala desa.

"Polisi harus diperbanyak untuk pengamanan di tiga desa tersebut," ujarnya lagi.

Ia menyebutkan, pemerintah setempat menyiapkan dana sebesar Rp2,02 miliar untuk pilkades serentak yang digelar 64 desa di daerah itu.

Selain itu, katanya, pemerintah juga telah menyiapkan sebanyak 130 tempat pemungutan suara (TPS) untuk pilkades itu.

"Kami tetap siapkan sebanyak 130 TPS. Meskipun ada beberapa desa sedikit penduduknya dan cukup satu TPS, tetapi perlu antisipasi kalau kurang," ujar dia.***2*** 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016