Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, segera melantik 64 calon kepala desa yang terpilih pada pemilihan kepala desa (pilkades) serentak tahun ini.
"Kalau sesuai jadwal pelantikannya pada tanggal 2 Juni 2022 atau sekitar 10 hari lagi," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko Haryanto dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
Sebanyak 64 dari 148 desa di Kabupaten Mukomuko, kata dia, telah menyelesaikan pemungutan hingga penghitungan suara dalam pemilihan kepala desa serentak pada tanggal 17 Mei 2022 dengan aman dan kondusif.
Ia mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang menyiapkan surat keputusan pengangkatan 64 calon kepada desa yang terpilih dalam pemilihan kepala desa serentak tersebut.
"Waktu pelantikannya tidak lama lagi, untuk itu kami harus segera SK pengangkatan kepala desa ini terhitung berakhirnya masa jabatan kepala desa yang lama pada tanggal 2 Juni 2022," ujarnya.
Terkait dengan penghitungan suara dalam pemilihan kepala desa di satu desa Kecamatan Air Rami yang salah satu calon kades mempermasalahkannya, pihaknya akan menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Sebenarnya tidak ada masalah di desa ini hanya saja ada yang keberatan dengan hasil penghitungan suara dalam pilkades tersebut. Akan tetapi, semuanya sudah dijawab oleh panitia tingkat desa," ujarnya.
Sementara itu, tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala desa atau pilkades di 64 desa di daerah ini mencapai 80 persen dari target 98 persen dengan daftar pemilih tetap (DPT) 51.866 jiwa.
Menurut dia, tingkat partisipasi pemilih pilkades di 64 desa pada tahun ini menurun dari tingkat partisipasi pilkades serentak di 47 desa pada tahun 2021 sebesar 86 persen.
Penurunan itu, kata dia. karena masih banyak warga yang belum kembali dari mudik. Selain itu, karena pelaksanaannya bertepatan dengan hari kerja dan masuk sekolah sehingga mereka tidak menggunakan hak pilih dalam pilkades.
"Mungkin siswa sebagai pemilih pemula tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena mereka masuk sekolah. Begitu juga dengan aparatur sipil negara dan karyawan perusahaan sedang bekerja," ujarnya.***2***