Bengkulu (Antara-IPKB) - Masih rendahnya partisifasi pria dalam ber-KB. Disebabkan oleh kurangnya kesadaran kaum laki-laki terhadap kesamaan hak wanita dalam menjaga kesehatan reproiduksi.
Selain itu, terbatasnya jenis atau metode kontrasepsi bagi laki-laki. Sehingga peserta KB masih dominan kaum wanita.
Perserta KB pria di Bengkulu masih terbilang rendah yang hanya mencapai 5 persen, kata Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ketika membukan pencanangan TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK) 2016 di Bengkulu, Rabu,4/5.
Ia mengatakan, untuk meningkatkan partisifasi pria dalam ber-KB perlu ditingkatkan sosialisasi tentang kesetaraan hak antara wanita dan pria dalam menjaga kespro.
Masih menurut wagub, selain meningkatkan volume sosialisasi. "Tak kala penting dalam upaya meningkatkan partisifasi pria itu diperlukan riset teknologi terkait KB pria.
Selama ini KB laki-laki hanya pada metode vasektomi dan kondom "Wanita memiliki hak sama dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan reproduksi," ujarnya.
Ia mengatakan, program KB salah satu upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan reproduksi dalam keluarga.
Untuk itu, pengguna kontrasepsi tidak harus dibebankan kepada kaum wanita.
Keberhasilan program KB dalam menumbuhkan wawasan pembangunan kependudukan harus diawali dengan membangun dan merubah pola pikir terhadap progam keluarga berencana. Dengan demikian maka dapat mewujudkan penduduk sebagai objek dan subjek pembangunan yang berdasarkan amanat UU No 52/2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
"Pria perlu mengambil peran dalam menjaga kesehatan reproduksi dalam keluarga dengan menggunakan kontrasepsi, dalam pelaksanaan program KB di tanah air, wanita masih termarjinalkan," ujar Rohidin.
Hingga saat ini, perempuan atau wanita berkeluarga di tanah air masih termarjinal oleh kaum laki-laki dalam peningkatan kesehatan reproduksi. Itu dinilai dari penggunaan kontrasepsi yang dipandang kewajiban perempuan sebagai kewajiban wanita dalam pengaturan kehamilan.(rs)
Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, mengatakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016