Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur mengungkapkan sejumlah 10 orang imigran etnis Rohingya kembali melarikan diri dari lokasi penampungan sementara di lapangan bola kaki Desa Seunebok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur.
Kepala Bidang Politik, Pemerintahan dan Keamanan Bakesbangpol Kabupaten Aceh Timur Syamsul Bahri di Aceh Timur, Rabu, mengatakan sepuluh imigran Rohingya itu diketahui kabur dari lokasi penampungan pada Selasa (5/11) dini hari sekira pukul 04.00 WIB.
Baca juga: Enam imigran Rohingya meninggal dunia di Aceh Timur
"Ada sepuluh orang melarikan diri dari penampungan, semuanya perempuan. Mereka yang kabur itu adalah imigran Rohingya yang sebelumnya ditemukan mendarat di pesisir pantai Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur," katanya.
Sebelumnya, sejumlah 19 orang imigran Rohingya juga melarikan diri dari penampungan sementara tersebut pada Senin (4/11) dini hari. Mereka yang kabur itu terdiri atas 12 orang perempuan dan tujuh orang laki-laki.
"Jadi, jumlah imigran yang kabur ada 29 orang sehingga imigran Rohingya yang mendarat di pesisir pantai Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, tinggal 62 orang dari sebelumnya 91 orang," katanya.
Baca juga: Tim SAR evakuasi 139 imigran Rohingya terombang-ambing di Aceh Selatan
Syamsul belum mengetahui siapa pihak yang membantu imigran Rohingya melarikan diri dari penampungan sementara tersebut karena saat pengecekan pada malam hari mereka masih ada.
"Imigran Rohingya di penampungan tersebut dijaga dan ditangani langsung UNHCR, lembaga internasional yang mengurusi pengungsi lintas negara. Di penampungan tersebut juga ada sebanyak 28 orang imigran Rohingya yang sebelumnya mendarat di Kuala Parek, Kabupaten Aceh Timur," katanya.
Sebelumnya, Kamis (31/10), sejumlah 91 orang imigran etnis Rohingya ditemukan mendarat di pesisir pantai Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.
Puluhan imigran Rohingya itu ditemukan mendarat sekitar pukul 04.00 WIB. Mereka diturunkan dari kapal dan selanjutnya berenang ke pantai Desa Meunasah Hasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Kepala Bidang Politik, Pemerintahan dan Keamanan Bakesbangpol Kabupaten Aceh Timur Syamsul Bahri di Aceh Timur, Rabu, mengatakan sepuluh imigran Rohingya itu diketahui kabur dari lokasi penampungan pada Selasa (5/11) dini hari sekira pukul 04.00 WIB.
Baca juga: Enam imigran Rohingya meninggal dunia di Aceh Timur
"Ada sepuluh orang melarikan diri dari penampungan, semuanya perempuan. Mereka yang kabur itu adalah imigran Rohingya yang sebelumnya ditemukan mendarat di pesisir pantai Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur," katanya.
Sebelumnya, sejumlah 19 orang imigran Rohingya juga melarikan diri dari penampungan sementara tersebut pada Senin (4/11) dini hari. Mereka yang kabur itu terdiri atas 12 orang perempuan dan tujuh orang laki-laki.
"Jadi, jumlah imigran yang kabur ada 29 orang sehingga imigran Rohingya yang mendarat di pesisir pantai Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, tinggal 62 orang dari sebelumnya 91 orang," katanya.
Baca juga: Tim SAR evakuasi 139 imigran Rohingya terombang-ambing di Aceh Selatan
Syamsul belum mengetahui siapa pihak yang membantu imigran Rohingya melarikan diri dari penampungan sementara tersebut karena saat pengecekan pada malam hari mereka masih ada.
"Imigran Rohingya di penampungan tersebut dijaga dan ditangani langsung UNHCR, lembaga internasional yang mengurusi pengungsi lintas negara. Di penampungan tersebut juga ada sebanyak 28 orang imigran Rohingya yang sebelumnya mendarat di Kuala Parek, Kabupaten Aceh Timur," katanya.
Sebelumnya, Kamis (31/10), sejumlah 91 orang imigran etnis Rohingya ditemukan mendarat di pesisir pantai Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.
Puluhan imigran Rohingya itu ditemukan mendarat sekitar pukul 04.00 WIB. Mereka diturunkan dari kapal dan selanjutnya berenang ke pantai Desa Meunasah Hasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024