Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menyebutkan seluruh sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) telah menerapkan Program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Bengkulu Denny Apriansyah di Bengkulu, Kamis, menyebutkan penerapan P5 difokuskan untuk sekolah yang telah menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Bengkulu Denny Apriansyah di Bengkulu, Kamis, menyebutkan penerapan P5 difokuskan untuk sekolah yang telah menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar.
Kemudian, lanjutnya, penerapan P5 dilakukan juga sesuai dengan arahan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.
"Program P5 sudah kami terapkan pada tahun ini dan sekolah yang sudah menerapkan adalah sekolah yang menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di Kota Bengkulu," ujar dia.
Ia mengatakan untuk sekolah sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar telah diterapkan di seluruh sekolah, sehingga dipastikan P5 juga ikut diterapkan.
Melalui P5, kata dia, para guru dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap jiwa Pancasila atau kandungan dalam dasar Pancasila agar dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Sementara itu Kepala Disdikbud Kota Bengkulu A Gunawan menjelaskan Program P5 menjadi salah satu sarana untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.
Sebab melalui program tersebut, kata dia, dapat membantu anak-anak menjadi lebih kreatif dan mandiri, karena siswa dapat memasarkan hasil karya produknya serta menampilkan kreativitas dipanggung.
Selain itu, terang Gunawan, melalui program tersebut menjadi salah satu upaya mengantisipasi terjadinya perundungan, karena memberikan nilai-nilai Pancasila agar anak di sekolah saling menghargai nilai budaya, seni, dan lainnya, yang berkaitan dengan Pancasila.
"Kegiatan P5 juga salah satu cara sekolah untuk mengantisipasi terjadinya perundungan di sekolah, dengan saling menghargai satu sama lain dan paling penting adalah kebersamaan," sebut dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024