Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu melakukan penelusuran kasus perudungan atau bullying yang terjadi di salah satu SMA di daerah itu.

Ketua Komisi I DPRD Rejang Lebong Hidayatullah saat memimpin rombongan mendatangi SMA Negeri 1 Rejang Lebong, Rabu, mengatakan beberapa hari lalu warga Kabupaten Rejang Lebong dihebohkan dengan adanya kasus perkelahian dua orang pelajar yang direkam oleh teman-temannya sehingga menyebar dan viral media sosial.

"Kedatangan kami ini ingin memastikan sejauh mana pihak sekolah menindaklanjuti, kemudian sampai di mana kasus ini diproses pihak sekolah apakah sudah dilakukan seadil-adilnya," kata dia.

Dia menjelaskan, kasus ini sangat disayangkan terjadi apalagi kedua orang tua pelajar ini merupakan tenaga pendidik di sekolah itu, serta dalam kehidupan sehari-hari bertetangga.

Kasus yang telah ditangani oleh pihak kepolisian daerah itu, kata dia, diharapkan tidak lagi terjadi dengan melakukan pengawasan yang ketat karena perkelahian bermula di dalam kelas dan dilanjutkan ke luar sekolah.

Selain itu dia juga meminta sekolah-sekolah di daerah itu yang menjatuhkan sanksi denda hingga ratusan ribu kepada siswa yang tidak mengikuti kegiatan sekolah juga tidak boleh lagi dilakukan, karena tidak semua siswa berasal dari keluarga mampu.

Wakil Kepala Sekolah dan Humas SMA Negeri 1 Rejang Lebong Three Rahmat Taufik mengatakan, kedua siswa yang berkelahi dan viral di media sosial tersebut berasal dari sekolah itu, di mana kejadiannya terjadi pada 24 Oktober 2024 lalu.

"Pihak sekolah sudah mengusahakan mediasi antara kedua belah pihak, kebetulan kedua siswa itu orang tuanya berada di sekolah ini juga, sehingga diupayakan penyelesaian dan pihak sekolah sebagai penengahnya," kata Three Rahmat.

Perkelahian kedua siswa itu sendiri, tambah dia, terjadi setelah pulang sekolah, kendati awalnya terjadi di dalam sekolah dan saat akan diselesaikan keduanya sudah berada di luar sekolah dengan alasan sedang izin ke luar ternyata mereka melanjutkan berkelahi di luar sekolah.

Sejauh ini kedua siswa yang berkelahi ini sudah diberikan sanksi skorsing, satu orang siswa yang menjadi pelaku dikenakan sanksi dan korbannya tidak masuk sekolah karena izin untuk melakukan pemeriksaan atau visum, serta menjalani perawatan di rumah sakit.

Sebelumnya warga Kabupaten Rejang Lebong dihebohkan dengan beredarnya rekaman video perkelahian dua pelajar SMA ditonton oleh teman-temannya. Perkelahian ini berawal dari dalam kelas yang terekam kamera CCTV sekolah, dan kemudian berlanjut di luar sekolah.

Dalam perkelahian ini satu siswa terluka akibat pukul tangan dan tendangan ke bagian kepala salah satu siswa ini. Kasus perkelahian ini berbuntut panjang sekolah orang tua salah satunya tidak menerima anaknya dipukuli pelaku, dan mengklaim adanya mengalami luka serius di bagian kepala.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024