Mukomuko, 23/6 (Antara) - Sejumlah pabrik di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu sejak dua pekan terakhir membeli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit petani dengan harga lebih rendah dibandingkan dengan harga ketetapan tim perumus harga komoditas perkebunan.

"Mayoritas pabrik membeli TBS kelapa sawit petani lebih rendah dibandingkan dengan harga yang ditetapkan oleh tim perumus sebesar Rp1.470 per kilogram," kata Kepala Seksi Budidaya Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Sudianto, di Mukomuko, Senin.
Namun, katanya, dari harga penetapan tim perumus harga sawit pemerintah provinsi tersebut, pabrik diberikan toleransi sebesar lima persen dari harga ketetapan tersebut untuk membeli TBS kelapa sawit petani setempat.

 Ia mengatakan harga jual TBS kelapa sawit pada tingkat pabrik sejak sepekan terakhir turun berkisar Rp1.340 per kg-Rp1.395 per kg atau mengalami penurunan berkisar Rp30-Rp70 per kilogram dibandingkan dengan harga sebelumnya.

Ia menyebutkan saat ini harga sawit di paling rendah di PT Karya Sawitindo Mas (KSM) sebesar Rp1.270 per kilogram, PT Sapta Sentosa Jaya Abadi (SSJA) sebesar Rp1.290 per kg, PT Mukomuko Indah Lestari (MMIL) sebesar Rp1.310 per kg

Kemudian, lanjutnya, di PT AMK Rp1.325 per kg. PT Daria Darma Pratama (DDP) Kecamatan Ipuh dan PT DDP Desa Lubuk Bento yang membeli sawit petani lebih tinggi dibandingkan pabrik lain yakni sebesar Rp1.350 per kg.

Harga sawit tersebut lebih rendah dibandingkan dengan harga dua pekan yang lalu di PT KSM sebesar Rp1.340 per kg, PT SSJA sebesar Rp1.360 per kg, PT MMIL Rp1.380 per kg.

Kemudian, lanjutnya, harga sawit di PT DDP Ipuh dan DDP Lubuk Bento masing-masing sebesar Rp1.380 per kg, dan PT AMK sebesar Rp1.395 per kg.

Ia berharap harga TBS kelapa sawit di pabrik daerah itu kembali naik minimal sebesar Rp1.500 per kg sehingga ekonomi petani kelapa sawit di daerah itu meningkat.

"Kalau harga sawit di daerah ini naik daya beli petani setempat juga meningkat," ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016