Bengkulu, (Antarabengkulu.com) - Bank Indonesia mengingatkan bahwa pada triwulan III 2016, Provinsi Bengkulu akan mengalami perlambatan ekonomi di sektor pertanian dan perkebunan.

Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Christin Sidabutar, di Bengkulu, Jumat, mengatakan pada awal 2016 sektor perkebunan memang mengalami tren positif karena harga komoditas di pasar dunia mulai membaik.

"Tetapi pada triwulan III komoditas utama Bengkulu seperti CPO dan karet diprediksi terjadi penurunan harga karena harga di pasar dunia juga turun," kata dia.

Sementara untuk sisi pertanian yang juga diprediksi melambat disebabkan panen raya baru saja berlangsung pada triwulan II 2016.

"Seharusnya pada akhir triwulan I sudah panen tetapi karena terjadi pergeseran masa tanam akibat kemarau lalu, membuat masa panen juga ikut bergeser ke triwulan II," kata dia lagi.

Sedangkan masa panen yang seharusnya berlangsung pada triwulan III kata Chirstin, juga ikut bergeser ke triwulan IV 2016.

Walaupun perekonomian sektor pertanian serta perkebunan diprediksi melambat, secara keseluruhan perekonomian Bengkulu tetap diprediksi tumbuh positif.

"Memang harga komoditas turun, tetapi triwulan III ini pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh realisasi belanja daerah, banyak program pemerintah daerah yang mulai bergulir pada triwulan ini," katanya.

Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu triwulan III diprediksi tumbuh sekitar 5,3 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I yang tumbuh 4,9 persen (yoy) dan triwulan II dengan 5,1 persen (yoy).

Pewarta: Boyke LW

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016