Bengkulu (Antara) - Badan Pusat Statistik merilis angka nilai tukar petani (NTP) Provinsi Bengkulu yang mengalami penurunan indeks sebesar 1,31 persen pada Juli 2016.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Bengkulu Nurul Hasanudin, di Bengkulu, Selasa, menyebutkan pada Juni 2016, NTP Bengkulu sebesar 92,86 poin namun pada Juli 2016 turun menjadi 91,64 poin.

 "Ketika NTP masih berada di bawah 100 poin, artinya daya beli petani masih defisit, dan Juli ini defisitnya menjadi 8,36 persen," kata dia lagi.

Penurunan nilai tukar petani, kata dia, terjadi pada subsektor hortikultura, tanaman perkebunan rakyat dan perikanan, baik budi daya maupun perikanan tangkap.

 "Penurunan tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, turun sekitar 2,91 persen dari 81,66 poin menjadi 79,28 poin," kata dia pula.

Tidak hanya nilai tukar petani, nilai tukar usaha petani atau NTUP Provinsi Bengkulu juga mengalami penurunan sebesar 0,65 persen, dari 102,20 poin pada Juni 2016 menjadi 101,53 poin pada Juli 2016.

"Hal itu dikarenakan penurunan indeks harga yang diterima oleh petani sebesar 0,51 persen, sedangkan indeks yang harus dibayarkan oleh petani untuk biaya produksi dan penambahan barang modal naik sebesar 0,14 persen," katanya.

 Pada Juni 2016, indeks harga yang diterima petani dicatat sebesar 116,08 poin, sedangkan pada Juli petani hanya menerima sebesar 114,11 poin saja.

Berbanding terbalik dengan biaya yang harus dikeluarkan petani untuk produksi, pada Juni indeks harga produksi sebesar 123,52 poin, namun pada Juli meningkat menjadi 124,52 poin, kata dia lagi.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016