Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan warga daerah itu yang terjangkit kasus demam berdarah dengue (DBD) selama tahun 2024 lalu mencapai 435 orang.

"Kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong sepanjang 2024 kemarin mencapai 435 kasus. DBD ini masih menjadi ancaman, apalagi dari jumlah kasus DBD ini terdapat tiga orang penderitanya meninggal dunia," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Rejang Lebong Titin Julita di Rejang Lebong, Jumat.

Dia menjelaskan, kasus DBD yang terjadi dalam 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong tersebut cukup tinggi jika dibandingkan 2023 yang hanya 86 kasus.

Kalangan warga daerah itu yang terjangkit DBD ini, kata dia, diketahui dari laporan 21 puskesmas tersebar di 15 kecamatan, dan juga yang berobat ke RSUD Rejang Lebong.

"Untuk warga yang meninggal dunia akibat DBD ini, ada yang murni akibat DBD dan ada juga komorbid atau disertai penyakit lain," terangnya.

Menurut dia, penyebaran penyakit DBD di wilayah itu nampaknya sudah cukup serius sehingga harus diantisipasi agar tidak terus meningkat, serta tidak menimbulkan korban jiwa, dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup berperilaku bersih dan sehat

Selain itu, kalangan masyarakat Rejang Lebong juga harus aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan gotong royong membersihkan lingkungan.

Kemudian melakukan gerakan 3M Plus, yakni menguras bak mandi, menutup penampungan air, dan mengubur barang bekas serta menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air.

Pihaknya, tambah dia, akan terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat sebagai upaya penanganan dan pencegahan, serta secara berkala melakukan pemantauan tempat-tempat potensial berkembangnya jentik nyamuk.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025