Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan pembangunan dan rehabilitasi sebanyak 110 titik saluran irigasi yang tersebar di daerah ini ke Kementerian Pertanian (Kementan).
"Sebanyak 110 titik saluran irigasi tersebut tersebar di sejumlah wilayah daerah ini," kata Subkoordinator Saprodi, Alsintan, dan Pembiayaan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah, di Mukomuko, Sabtu.
Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko mengusulkan pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi guna menindaklanjuti proposal usulan pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi dari 110 kelompok tani di daerah ini.
Ia mengatakan, instansi mengusulkan pembangunan saluran irigasi ke pemerintah untuk perluasan areal sawah serta sawah yang selama ini tidak mendapat pengairan karena jauh dari saluran irigasi dapat dimanfaatkan lagi.
Kemudian, instansinya mengusulkan rehabilitasi saluran irigasi yang rusak untuk memaksimalkan produksi padi di daerah ini.
"Karena air tidak masuk ke sawah selama ini membuat petani tidak bisa mengolah lahan persawahannya, dan tidak sedikit sawah yang beralih fungsi menjadi sawit," ujarnya.
Ia mengusulkan pembangunan saluran irigasi guna mendukung program Presiden RI dalam mencapai ketahanan pangan di daerah ini.
Kemudian, penyediaan sarana dan prasarana pertanian pangan ini kita bertujuan untuk keberlanjutan lahan pertanian di daerah ini serta mencegah terjadinya alih fungsi lahan.
Sementara itu, ia menyebutkan bahwa luas lahan sawah di Daerah Irigasi (DI) Manjuto, yang tersebar di lima kecamatan di daerah ini, telah berkurang sebanyak 6.819 hektare sejak tahun 2019 hingga kini.
"Luas sawah kita di DI Manjuto pada tahun 2000 mencapai 9.063 hektare yang tersebar di lima kecamatan. Pada tahun 2008 meningkat menjadi 9.187 hektare karena adanya program cetak sawah. Namun, pada tahun 2019 atau dalam rentang 19 tahun, luas sawah kita tinggal 2.368 hektare," ujarnya.
Dodi Hardiansyah mengungkapkan bahwa berdasarkan data itu, luas lahan sawah berkurang sementara luas lahan sawit meningkat hingga 79,5 persen, yaitu dari 3.391 hektare pada tahun 2000 menjadi 22.315 hektare pada tahun 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025