Mukomuko, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada tahun 2025 mengusulkan program cetak sawah baru di lahan perkebunan kelapa sawit yang berada dalam daerah irigasi seluas 400 hektare kepada Kementerian Pertanian.
"Sedang kami siapkan saat ini terkait program cetak sawah baru 2025. Rencananya seluas 400 hektare di Kecamatan Lubuk Pinang," kata Subkoordinator Saprodi Alsintan dan Pembiayaan Distan Kabupaten Mukomuko Dodi Hardiansyah saat dihubungi dari Mukomuko, Sabtu.
Ia menyebutkan lahan seluas 400 hektare itu merupakan kebun kelapa sawit yang sudah siap air irigasinya, dan lokasinya di Kecamatan Lubuk Pinang tepatnya di Desa Lubuk Gedang, Desa Arah Tiga, dan Desa Sumber Makmur.
Baca juga: Dinas Perikanan Mukomuko programkan modifikasi trawl 2025
Ia mengatakan terkait dengan alokasi anggaran program cetak sawah baru dari Kementerian Pertanian tersebut belum ditentukan berapa anggaran cetak sawah baru dalam setiap hektarenya.
Ia menambahkan sekarang ini instansinya masih melakukan persiapan lahan-lahan perkebunan kelapa sawit dalam daerah irigasi yang diusulkan untuk dicetak menjadi sawah baru di daerah ini.
"Kami belum bisa memastikan berapa besar anggaran kegiatan itu karena belum keluar daftar isian pelaksana anggaran (DIPA) cetak sawah baru dari Kementerian Pertanian," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Mukomuko terima DAK perikanan Rp7 miliar 2025
Untuk pelaksanaan program cetak sawah baru di lahan 400 hektare di Kabupaten Mukomuko, katanya, masih mau perencanaan kegiatan terlebih dahulu.
Selain itu, ia mengatakan, instansinya juga melakukan sosialisasi program tersebut kepada masyarakat terutama pemilik kebun kelapa sawit yang berada dalam kawasan irigasi di kecamatan tersebut.
Ia mengatakan, kalau sekarang ini belum ada pengajuan program cetak sawah baru dari warga petani kebun kelapa sawit.
Untuk itu, katanya, instansinya memberikan sosialisasi program ini termasuk azas manfaat setelah kebun kelapa sawit yang berada di tengah irigasi menjadi sawah.
Pemkab Mukomuko usulkan cetak sawah baru 400 ha
Sabtu, 26 Oktober 2024 17:33 WIB 860