Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu mencatat realisasi penyaluran pupuk bersubsidi jenis urea di daerah ini sejak Februari hingga September 2024 telah mencapai 1.004 ton atau 60,90 persen dari alokasi 1.650 ton.
Subkoordinator Saprodi Alsintan dan Pembiayaan Distan Kabupaten Mukomuko Dodi Hardiansyah di Mukomuko, Kamis mengatakan, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi jenis NPK telah mencapai 1.140 ton atau 78,07 persen dari alokasi 1.461 ton.
"Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK terus meningkat agar kebutuhan petani dapat terpenuhi dan produktivitas pertanian di daerah ini semakin baik," katanya.
Ia mengatakan, masih ada sisa pupuk subsidi sebanyak ribuan ton ini untuk persiapan musim tanam pertama padi sawah yang tersebar mulai dari Kecamatan Lubuk Pinang, XIV Koto, Air Manjuto, Selagan Raya pada bulan Desember tahun ini.
Ia memastikan, bahwa persediaan pupuk bersubsidi baik jenis urea maupun NPK di daerah ini mencukupi kebutuhan petani terutama padi sawah selama musim tanam tahun 2024.
"Kami pastikan stok pupuk bersubsidi yang ada saat ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani padi sawah dan hortikultura sepanjang musim tanam tahun ini," jelasnya.
Dodi mengatakan, apalagi alokasi pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK meningkat dari sebelumnya, yakni urea meningkat dari 1.650 ton menjadi 2.050 ton, begitu juga NPK meningkat dari 1.461 ton menjadi 2.461 ton.
Sedangkan, harga eceran tertinggi untuk pupuk subsidi, yakni harga pupuk jenis urea ditetapkan sebesar Rp2.250 per kilogram, pupuk jenis NPK sebesar Rp2.300 per kilogram, dan pupuk NPK formula sebesar Rp3.300 per kilogram.
Sementara itu, ia mengatakan, instansinya bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mengawasi penyaluran pupuk subsidi agar tidak disalahgunakan untuk tanaman perkebunan kelapa sawit.