Rejanglebong (Antara) - Enam narapidana (napi) Lapas Klas IIA Curup, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, dinyatakan langsung bebas setelah menerima remisi HUT ke-71 Republik Indonesia di daerah itu, Rabu.

Kasi pembinaan dan pendidikan (Binadik) Lapas Klas IIA Curup, Agung Hascahyo, mengatakan remisi kepada napi atau warga binaan di Lapas tersebut secara keseluruhan diberikan kepada 366 orang, enam di antaranya dinyatakan langsung bebas.

Petikan remisi itu diserahkan secara simbolis oleh Bupati Rejanglebong Ahmad Hijazi usai upacara detik-detik proklamasi yang dilangsungkan di Lapangan Setia Negara Curup.

"Pemberian remisi pada HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ini diberikan setiap tahun selain remisi khusus hari raya keagamaan. Remisi ini diberikan kepada warga binaan yang berkelakuan baik, sudah memiliki ketetapan hukum dan telah menjalani satu tahun masa kurungan," ujarnya.

Pemberian remisi HUT RI tersebut, kata Agung Hascahyo, diberikan atas keputusan Menkum HAM No.W8-276.PK.01.01.02. tahun 2016, tentang pemberian remisi umum dan remisi dasawarsa yang ditandatangani Kanwil Kemenkum HAM Provinsi Bengkulu, Dewa Putu Gede.

Adapun rincian penerima remisi HUT RI ke 71 tambah dia, antara lain pengurangan tahanan atau remisi selama satu bulan diberikan kepada 102 orang, kemudian remisi dua bulan 78 orang, tiga bulan 86 orang, dan remisi empat bulan 37 orang.

Seterusya remisi lima bulan 47 orang dan remisi enam bulan 16 orang, dari jumlah penerima remisi ini terdapat enam orang yang dinyatakan langsung bebas, antara lain atas nama Rizal bin Hajar, Herwando bin Umar, Adenan Oni bin Cik Man, Abdul Gapur bin Usman, Randa Anggara bin Amrin dan Muhammad Taufik bin Sabirin.

Sementara itu Bupati Rejanglebong Ahmad Hijazi usai menyerahkan petikan remisi kepada enam warga binaan yang dinyatakan langsung bebas, meminta agar mereka tidak mengulangi lagi perbuatan melawan hukum dan kembali ke tengah masyarakat dengan mengerjakan hal-hal yang positif. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016