Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu menargetkan pembangunan pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana (pusdalops) selesai pada tahun ini.
"Hingga saat ini proses pekerjaan masih terus berlangsung sejak Desember 2024 dan ditargetkan tuntas 2025," kata Kepala BPBD Kota Bengkulu Will Hopi di Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan bangunan pusdalops tersebut untuk mendukung BPBD dalam meningkatkan ketangguhan bencana, seperti tsunami, gempa bumi, longsor, dan banjir di Kota Bengkulu.
Di bangunan tersebut juga disediakan sejumlah fasilitas yang dirancang untuk mendukung kerja BPBD, sebab secara fisik bangunan pusdalops tersebut dilengkapi dengan sarana dan fasilitas modern.
Ia mengatakan sistem operasi juga canggih guna mempermudah seluruh perangkat komunikasi yang terhubung dengan semua pihak terkait, baik daerah maupun tingkat nasional.
"Ada suatu sistem yang nanti memastikan respons cepat, koordinasi yang efektif dan pengelolaan terstruktur dalam situasi bencana," kata dia.
Will menerangkan dengan adanya pusdalops dapat meningkatkan koordinasi antarinstansi dan pemangku kebijakan semakin efektif serta lebih siap dalam menghadapi ancaman bencana pada masa mendatang.
Pusdalops tersebut diresmikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI pada Desember 2024 dengan pembangunan dilakukan serentak di 67 daerah se-Indonesia, termasuk Kota Bengkulu.
Pada proyek tersebut terdapat bagian dari Program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP), guna meminimalkan dampak bencana melalui penguatan aspek pencegahan dan kesiapsiagaan.
Anggaran pembangunan pusdalops dialokasikan melalui Bank Dunia dengan total Rp1,5 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025