Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu membutuhkan mobil tangki tengki khusus untuk penyedot tinja warga di daerah itu.
"Saat ini, kita belum memiliki mobil tengki penyedot tinja atau kotoran manusia, padahal sangat perlukan untuk menyedot tinja di rumah warga yang tempat penampunganya sudah penuh," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Risber A. Razak, di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan, seharusnya pihak swasta di daerah ini yang membuka jasa penyedotan tinja warga, tapi sampai sekarang belum ada satu pun masyarakat yang tertarik membuka menggarap usaha tersebut, karena tidak menjanjikan.
Namun ia memprediksi lima tahun ke depan bisnis tersebut menjanjikan karena tempat penumpangan tinja di rumah warga banyak sudah penuh, sehingga perlu dilakukan penyedotan.
"Sekarang masyarakat belum terpikirkan untuk membuka usaha jasa penyedotan tinja karena tempat penampungannya belum penuh tetapi pada lima tahun ke depan akan banyak persoalan termasuk pencemaran udara ketika penampungan tinja penuh," ujarnya.
Sementara upaya pemerintah setempat guna mengantisipasi pencemaran udara akibat tinja, ia menyarankan, sebaiknya disatukan dengan kegiatan pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah agar pengelolaanya bisa disatukan.
"Di Daerah yang telah maju seperti Purbalingga, tinja dikelola dengan sampah sebagai bahan baku membuat pupuk, sehingga tidak terbuang sia-sia," ujarnya.(fto)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Saat ini, kita belum memiliki mobil tengki penyedot tinja atau kotoran manusia, padahal sangat perlukan untuk menyedot tinja di rumah warga yang tempat penampunganya sudah penuh," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Risber A. Razak, di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan, seharusnya pihak swasta di daerah ini yang membuka jasa penyedotan tinja warga, tapi sampai sekarang belum ada satu pun masyarakat yang tertarik membuka menggarap usaha tersebut, karena tidak menjanjikan.
Namun ia memprediksi lima tahun ke depan bisnis tersebut menjanjikan karena tempat penumpangan tinja di rumah warga banyak sudah penuh, sehingga perlu dilakukan penyedotan.
"Sekarang masyarakat belum terpikirkan untuk membuka usaha jasa penyedotan tinja karena tempat penampungannya belum penuh tetapi pada lima tahun ke depan akan banyak persoalan termasuk pencemaran udara ketika penampungan tinja penuh," ujarnya.
Sementara upaya pemerintah setempat guna mengantisipasi pencemaran udara akibat tinja, ia menyarankan, sebaiknya disatukan dengan kegiatan pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah agar pengelolaanya bisa disatukan.
"Di Daerah yang telah maju seperti Purbalingga, tinja dikelola dengan sampah sebagai bahan baku membuat pupuk, sehingga tidak terbuang sia-sia," ujarnya.(fto)
Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012