Bengkulu (Antara) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu menegur pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram yang menjual gas subsidi itu di atas harga yang ditentukan pemerintah.

"Hasil sidak dua hari ini, kami menemukan ada pemilik pangkalan yang menjual gas di atas harga ketentuan dan sudah kami tegur," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu, Kwatrin Kesuma di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan inspeksi mendadak ke agen dan pemilik pangkalan di Kota Bengkulu digelar karena informasi yang beredar di masyarakat yang sulit mendapatkan elpiji 3 kilogram.

Hasil sidak ke tingkat agen dan pemilik pangkalan kata dia, tidak terjadi kelangkaan gas 3 kilogram di tingkat agen dan pangkalan.

"Kalau permintaan gas yang cukup tinggi selama Hari Raya Idul Adha memang wajar, tapi soal kelangkaan di tingkat agen dan pangkalan tidak terjadi," ucapnya.

Namun, pihaknya menemukan sejumlah pelanggaran di tingkat pangkalan antara lain harga jual yang tidak sesuai ketentuan.

Harga elpiji subsidi di tingkat pangkalan yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.300 per tabung tapi di lapangan dijual seharga Rp17.000 hingga Rp20.000 per tabung.

"Selain harga tidak sesuai ketentuan, kami juga menemukan beberapa pangkalan yang menjual gas ke luar kota," ucapnya.

Temuan itu sudah ditindaklanjuti dengan menegur pemilik pangkalan. Bila kejadian serupa masih ditemukan maka Disperindag akan mencabut izin pemilik pangkalan tersebut.

Kwatrin mengatakan di Kota Bengkulu terdapat 227 pangkalan elpiji subsidi yang dapat diakses masyarakat untuk mendapatkan bahan bakar tersebut.

Selain mengawasi tingkat pangkalan, Disperindag juga menemukan sejumlah pengusaha rumah makan yang sudah beromzet besar namun masih menggunakan elpiji bersubsidi.

"Kami imbau pengusaha yang sudah memiliki omzet besar agar menggunakan elpiji nonsubsidi karena elpiji subsidi ini diperuntukkan bagi orang miskin dan pengusaha kecil," katanya.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016