Rejanglebong (Antara) - Pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah III dalam Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah memanfaatkan potensi wisata alam untuk masyarakat setempat.
Menurut keterangan Kepala Bidang Wilayah III TNKS Ismanto, melalui staf Perlindungan dan Pengamanan Insan Ramdhani di Rejanglebong, Rabu, pemanfaatan kawasan TNKS di daerah itu untuk memberikan ruang kepada masyarakat untuk menikmati keindahan.
"Kita mencoba memberi ruang kepada masyarakat untuk memanfaatkan jasa lingkungan dari kawasan TNKS. Selama ini pemanfaatan taman nasional tidak diperbolehkan semaunya dan hanya bisa dilakukan secara terbatas dan sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Pemanfaatan potensi wisata alam dalam kawasan TNKS di Rejanglebong itu kata dia, ialah pengembangan objek wisata alam dengan membuka sekolah alam bagi pelajar SD-SMA, yang dilaksanakan di hutan Madapi (Mahoni, Damar dan Pinus) yang berada di Desa Pal-8, Kecamatan Bermani Ulu.
Dikawasan hutan Madapi ini tambah dia, selain menjadi lokasi sekolah alam dan tempat rekreasi juga bisa menjadi laboratorium alam yang masih asri yang didukung suasana udara pengunungan yang sejuk.
"Potensi objek wisata lainnya yang ada di kawasan TNKS III ialah objek wisata Batu Betiang, kemudian camping ground di Desa Pal-8," ujarnya.
Dengan adanya ruang terbuka untuk masyarakat disekitar kawasan ini nantinya diharapkan dapat meminimalisir kerusakan kawasan TNKS karena juga menjadi tanggungjawab masyarakat setempat dalam menjaga kelestariannya.
Di kawasan TNKS dalam Desa Pal-8 ini juga dimanfaatkan untuk pemanfaatan hasil hutan berupa getah pinus dan damar oleh kelompok masyarakat di sekitarnya, dimana hasil getah ini selanjutnya dijual ke sejumlah daerah di Jawa.
Selain dimanfaatkan untuk lokasi wisata alam, kawasan TNKS wilayah III Rejanglebong juga dimanfaatkan untuk jasa lingkungan dengan memanfaatkan masa air dan energi air seperti kerjasama yang sudah dilakukan pihaknya dengan PDAM Tirta Dharma Rejanglebong untuk memanfaatkan sumber air dari kawasan TNKS di Wilayah Kecamatan Selupu Rejang. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Menurut keterangan Kepala Bidang Wilayah III TNKS Ismanto, melalui staf Perlindungan dan Pengamanan Insan Ramdhani di Rejanglebong, Rabu, pemanfaatan kawasan TNKS di daerah itu untuk memberikan ruang kepada masyarakat untuk menikmati keindahan.
"Kita mencoba memberi ruang kepada masyarakat untuk memanfaatkan jasa lingkungan dari kawasan TNKS. Selama ini pemanfaatan taman nasional tidak diperbolehkan semaunya dan hanya bisa dilakukan secara terbatas dan sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Pemanfaatan potensi wisata alam dalam kawasan TNKS di Rejanglebong itu kata dia, ialah pengembangan objek wisata alam dengan membuka sekolah alam bagi pelajar SD-SMA, yang dilaksanakan di hutan Madapi (Mahoni, Damar dan Pinus) yang berada di Desa Pal-8, Kecamatan Bermani Ulu.
Dikawasan hutan Madapi ini tambah dia, selain menjadi lokasi sekolah alam dan tempat rekreasi juga bisa menjadi laboratorium alam yang masih asri yang didukung suasana udara pengunungan yang sejuk.
"Potensi objek wisata lainnya yang ada di kawasan TNKS III ialah objek wisata Batu Betiang, kemudian camping ground di Desa Pal-8," ujarnya.
Dengan adanya ruang terbuka untuk masyarakat disekitar kawasan ini nantinya diharapkan dapat meminimalisir kerusakan kawasan TNKS karena juga menjadi tanggungjawab masyarakat setempat dalam menjaga kelestariannya.
Di kawasan TNKS dalam Desa Pal-8 ini juga dimanfaatkan untuk pemanfaatan hasil hutan berupa getah pinus dan damar oleh kelompok masyarakat di sekitarnya, dimana hasil getah ini selanjutnya dijual ke sejumlah daerah di Jawa.
Selain dimanfaatkan untuk lokasi wisata alam, kawasan TNKS wilayah III Rejanglebong juga dimanfaatkan untuk jasa lingkungan dengan memanfaatkan masa air dan energi air seperti kerjasama yang sudah dilakukan pihaknya dengan PDAM Tirta Dharma Rejanglebong untuk memanfaatkan sumber air dari kawasan TNKS di Wilayah Kecamatan Selupu Rejang. ***1***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016