Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan mayoritas penderita HIV/AIDS di daerahnya berjenis kelamin perempuan.
"Perbandingannya sebesar 60 persen perempuan dan 40 persen laki-laki," kata Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Asmaniah, di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan sebanyak enam orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) ini berstatus sebagai ibu rumah tangga dan ada juga yang bekerja sebagai buruh.
Sedangkan, lanjutnya, usia penderita ini termasuk usia produktif, yakni mulai dari usia 15 hingga 50 tahun.
Mayoritas penyebab mereka tertular penyakit ini, katanya, karena berhubungan seksual di luar nikah.
"Kasus warga setempat yang menderita HIV/AIDS ini ditemukan di Bengkulu. Kita sifatnya lebih kepada pencegahan," ujarnya.
Penderita ini, katanya, setiap bulan rutin menjalani pengobatan di RSUD setempat dan RSU M Yunus Kota Bengkulu.
Ia mengatakan tahun 2017 instansi itu akan melakukan survei darah untuk mendeteksi penderita baru. Survei darah itu dilakukan terutama terhadap ibu hamil dan kelompok berisiko tinggi.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Perbandingannya sebesar 60 persen perempuan dan 40 persen laki-laki," kata Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Asmaniah, di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan sebanyak enam orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) ini berstatus sebagai ibu rumah tangga dan ada juga yang bekerja sebagai buruh.
Sedangkan, lanjutnya, usia penderita ini termasuk usia produktif, yakni mulai dari usia 15 hingga 50 tahun.
Mayoritas penyebab mereka tertular penyakit ini, katanya, karena berhubungan seksual di luar nikah.
"Kasus warga setempat yang menderita HIV/AIDS ini ditemukan di Bengkulu. Kita sifatnya lebih kepada pencegahan," ujarnya.
Penderita ini, katanya, setiap bulan rutin menjalani pengobatan di RSUD setempat dan RSU M Yunus Kota Bengkulu.
Ia mengatakan tahun 2017 instansi itu akan melakukan survei darah untuk mendeteksi penderita baru. Survei darah itu dilakukan terutama terhadap ibu hamil dan kelompok berisiko tinggi.***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016