Bengkulu (Antara) - Pedagang Pasar Percontohan Panorama Kota Bengkulu menilai pembangunan pagar yang mengelilingi pasar mengakibatkan keselamatan jiwa pedagang terancam.

Koordinator pedagang, Tn Mulyadi di Bengkulu, Kamis, mengatakan, pagar tersebut akan mengisolasi pasar sehingga jika terjadi gempa atau kebakaran, baik pedagang maupun pengunjung kesulitan menyelamatkan diri.

"Pagar setinggi dua meter lebih berupa dinding beton, dan hanya memiliki lima pintu saja, ketika gempa pengunjung akan berdesakan, jika pintunya hanya lima saja, bisa dibayangkan kepanikan saat terjadi bencana," kata dia.

Sementara, menurut Mulyadi, Bengkulu merupakan daerah yang rawan gempa. Pada 2016 ini saja sudah beberapa kali terjadi gempa di Bengkulu.

"Kami tidak bisa menyelamatkan diri kalau seperti ini, kami tidak melarang pembangunan pagar yang mengelilingi pasar ini, tapi hendaknya pintu untuk akses keluar masuk diperbanyak," kata dia.

Setidaknya untuk seluas pasar tersebut, dibutuhkan sebanyak 10 pintu akses keluar masuk pasar. Luas pintu masuk pun diharapkan bisa diakses kendaraan angkutan barang pedagang.

"Kami juga pernah diajak studi oleh dinas perdagangan, memang pasar di daerah lain tertutup, tetapi akses masuk ke dalam pasar sangat baik, dan parkir kendaraan pengunjung pun masuk ke pasar, sementara di sini sebaliknya," katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas PU Kota Bengkulu, Syafriandi mengatakan, pembangunan pagar tertutup untuk pasar tersebut sebenarnya demi mengakomodasi aspirasi pedagang di pasar.

"Jadi sejarahnya, pedagang di dalam pasar dulunya mengeluhkan bahwa dagangan mereka tidak laku akibat banyaknya pedagang kaki lima di luar pasar," kata dia.

Karena itu, Pemerintah Kota Bengkulu membuat pagar setinggi 2,5 meter sebagai langkah awal dalam merelokasi pedagang kaki lima di luar pasar.

"Setelah itu rampung baru kita relokasi PKL ke dalam pasar," kata Syafriandi.

Kalau pagar dibuat setinggi satu meter saja maka para PKL yang direlokasi ke dalam pasar nantinya dengan mudah keluar pasar lagi hanya dengan melompat pagar.

"Jadi tanpa pengawasan mereka tinggal lempar barang saja ke luar, dan langsung lari lagi ke dalam saat penertiban," ujarnya.

Dia meyakinkan, kualitas pagar yang dibangun tidak akan membahayakan pedagang, serta pintu akses dipastikan cukup luas untuk dilewati, yakni selebar 4,25 meter. ***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016