Mukomuko (Antara) - Pihak PT Sifef Biodiversity Indonesia akan melakukan kegiatan penghijauan dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang kritis akibat ditanami tanaman kelapa sawit.
"Setelah semua pohon kelapa sawit ditebang, selanjutnya lahan bekas tanaman kelapa sawit dalam hujan ini dihijaukan lagi," kata Koordinator Office PT Sipef Biodiversity Indonesia Sugeng, di Mukomuko, Sabtu.
PT Sipef Biodiversity Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang restorasi dalam kawasan hutan negara di daerah itu.
Ia mengatakan, jika dihitung jumlah keseluruhan pohon kelapa sawit yang telah ditebang dalam kawasan hutan negara di daerah itu mencapai ratusan batang.
"Sebanyak ratusan batang pohon kelapa sawit itu berada di lahan seluas 10 hektare," ujarnya.
Ia mengatakan, tim melakukan penebangan pohon kelapa sawit tersebut karena keberadaan tanaman itu melanggar aturan, yakni berada dalam kawasan hutan.
Sebelum tim melakukan penebangan, katanya, tim melakukan pendekatan persuasif kepada warga masyarakat yang mempunyai pohon kelapa sawit tersebut.
Ia mengatakan, selanjutnya pengelolaan kawasan hutan di daerah itu menggunakan sistem kemitraan antara Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi dengan kelompok tani.
Ia menyatakan, kegiatan penebangan pohon sawit dalam kawasan hutan di daerah itu akan terus berlanjut hingga tidak ada lagi tanaman perkebunan tersebut.
"Setelah pohon sawit ditumbangkan, selanjutnya lahan bekas tanaman kelapa sawit dihijaukan lagi," ujarnya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Setelah semua pohon kelapa sawit ditebang, selanjutnya lahan bekas tanaman kelapa sawit dalam hujan ini dihijaukan lagi," kata Koordinator Office PT Sipef Biodiversity Indonesia Sugeng, di Mukomuko, Sabtu.
PT Sipef Biodiversity Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang restorasi dalam kawasan hutan negara di daerah itu.
Ia mengatakan, jika dihitung jumlah keseluruhan pohon kelapa sawit yang telah ditebang dalam kawasan hutan negara di daerah itu mencapai ratusan batang.
"Sebanyak ratusan batang pohon kelapa sawit itu berada di lahan seluas 10 hektare," ujarnya.
Ia mengatakan, tim melakukan penebangan pohon kelapa sawit tersebut karena keberadaan tanaman itu melanggar aturan, yakni berada dalam kawasan hutan.
Sebelum tim melakukan penebangan, katanya, tim melakukan pendekatan persuasif kepada warga masyarakat yang mempunyai pohon kelapa sawit tersebut.
Ia mengatakan, selanjutnya pengelolaan kawasan hutan di daerah itu menggunakan sistem kemitraan antara Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi dengan kelompok tani.
Ia menyatakan, kegiatan penebangan pohon sawit dalam kawasan hutan di daerah itu akan terus berlanjut hingga tidak ada lagi tanaman perkebunan tersebut.
"Setelah pohon sawit ditumbangkan, selanjutnya lahan bekas tanaman kelapa sawit dihijaukan lagi," ujarnya.***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016