Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu menyebutkan telah melakukan uji sampling terhadap 311 sampel takjil yang berada di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu dan hasilnya negatif bahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan pewarna tekstil.

Pemeriksaan sampel takjil tersebut dilakukan oleh tim BPOM Bengkulu di sejumlah daerah seperti Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Untuk takjil yang telah diperiksa sebanyak 311 sampel dan hasilnya semuanya aman untuk dikonsumsi," kata Kepala BPOM Bengkulu Yogi Abasso Mataram di Kota Bengkulu, Senin.

Ia menyebutkan, sampel takjil yang diperiksa secara acak tersebut merupakan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat saat berbuka puasa dan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.

Untuk sampel yang diperiksa tersebut terdiri dari berbagai jenis seperti gorengan, kerupuk, sirup, es buah, mie, tahu, pempek, lauk pauk, ikan teri, lontong, lemang, daging, mie telur, rujak mie dan lainnya.

Yogi menerangkan, sidak makanan takjil selama Ramadhan tersebut dilakukan guna melindungi masyarakat dari makanan yang berbahaya, tidak aman dan memastikan kenyamanan bagi masyarakat.

Meskipun sejumlah sampel yang diperiksa terkait negatif mengandung bahan berbahaya, namun BPOM Bengkulu beberapa waktu lalu menemukan kerupuk rengginang yang dijual di pasar tradisional mengandung bahan berbahaya.

"Namun, memang yang perlu diperhatikan oleh masyarakat pada saat berbelanja di pasar tradisional, sebab beberapa waktu lalu BPOM masih menemukan kerupuk rengginang mengandung pewarna berbahaya, tetapi hingga saat ini kami masih menelusuri dan berdasarkan hasil penelusuran sementara barang tersebut berasal dari luar Provinsi Bengkulu," terang Yogi.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Provinsi Bengkulu agar menghindari mengkonsumsi makanan yang memiliki warna tajam dan mengkilap.

"Kemudian, saat membeli tahun dan mie basah jika lebih dari dua hari masih dalam kondisi baik maka kemungkinan mengandung bahan berbahaya," sebutnya.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025