Rejang Lebong (Antara) - Pejabat Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menduga kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kilogram di daerah itu, akibat permainan oknum pangkalan.

"Pasokan gas ukuran tiga kilogram untuk 15 kecamatan di Rejang Lebong per bulannya mencapai 143.000 tabung, dengan rincian alokasi melalui PT Karjan Jaya 82.000 tabung dan PT Gading Putri Cempaka 61.000 tabung," kata Kasi Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian Diperindagkop dan UKM Rejang Lebong, Nahwan, di Rejang Lebong, Selasa.

Pasokan gas elpiji tiga kilogram untuk daerah tersebut, kata dia diperkirakan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Rejang Lebong tiap bulannya, namun kenyataan di lapangan belakangan ini terjadi kelangkaan akibatnya harga jual tingkat eceran naik dari Rp18.000 menjadi Rp23.000 hingga Rp25.000 per tabung.

"Kuat dugaan ini permainan oknum pangkalan di wilayah itu. Gas elpiji dikirim tiap hari oleh kedua agen gas ke masing-masing pangkalan, hanya sebagian saja beredar di masyarakat," katanya.

Pihak PT Pertamina wilayah Bengkulu bersama dengan pihaknya beberapa waktu lalu juga telah menggelar operasi pasar gas elpiji tiga kilogram pada sejumlah daerah yang dilaksanakan kedua agen gas mencapai 3.000 tabung.

"Akan tetapi upaya ini hanya memberikan efek beberapa hari saja, kemudian gasnya kembali sulit didapati. Ini bukan karena stoknya dikurangi atau karena akan adanya rencana pencabutan program subsidi gas tiga kilogram," ujarnya.

Ia menyatakan sempat beberapa kali menemukan adanya upaya penimbunan pasokan gas dilakukan oknum pengusaha pangkalan, ketika menanyakan stok gas pada salah satu pangkalan dan dijawab sudah habis pada hal pasokan gas baru masuk pada malam hari sebelumnya ke pangkalan tersebut.

Untuk memastikan pasokan gas elpiji tiga kilogram di daerah itu, kata dia akan terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti PT Pertamina, agen gas termasuk pihak kepolisian setempat agar kasus kelangkaan gas ini dapat diatasi. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016