Bengkulu (Antara) - Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMPerindag) Provinsi Bengkulu, Ismed Lakoni mengatakan, penyelenggaraan "Bengkulu Expo 2016" membukukan transaksi sebesar Rp18 miliar.

"Transaksi yang mampu dibukukan dari penyelenggaraan selama lima hari mampu menembus Rp18 miliar dari yang ditargetkan hanya Rp500 juta," kata Ismed di Bengkulu, Rabu.

"Bengkulu Expo 2016" yang digelar dalam rangka HUT Provinsi Bengkulu ke-48 berlangsung di kawasan wisata Pantai Panjang, pada 17-21 Nopember 2016.

Selain menampilkan potensi unggulan daerah dalam bentuk pameran di sejumlah stand milik pemerintah daerah, pameran kali ini juga mengangkat kekayaan budaya Bengkulu yakni industri batik besurek.

Menurut Ismed, transaksi terbesar dalam ajang itu bersumber dari pameran batik nusantara, yang salah satunya menampilkan batik besurek atau kain bersurat dari Bengkulu.

"Pemerintah daerah memang mengangkat batik besurek sebagai ikon dalam pameran kali ini sehingga batik ini dikenal luas hingga ke pentas nasional dan internasional," ucapnya.

Selain transaksi langsung yang terjadi selama pameran, pihaknya juga menerima adanya data invesitasi yang masuk ke Bengkulu selama pameran tersebut berlangsung. Secara detail data tersebut akan dihimpun oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi bengkulu.

Selain menampilkan produk unggulan daerah, pameran Bengkulu Expo yang ke-7 tersebut juga menampilkan potensi pariwisata Bengkulu, mulai dari wisata alam, kuliner hingga wisata sejarah.

Ismed menambahkan, penyelenggaraan Bengkulu Expo menjadi sarana promosi investasi dan pertukaran informasi serta kontak bisnis di sektor perdagangan, perindustrian, perkebunan, pertanian dan sektor lainnya.

"Mudah-mudahan kegiatan ini mampu meningkatkan perekonomian daerah untuk mengentaskan kemiskinan," katanya. ***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016