Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyiapkan sekitar 480 ton pupuk urea bersubsidi saat musim tanam satu padi sawah di daerah itu.
"Sebanyak 480 ton pupuk urea bersubsidi untuk MT satu padi sawah itu pupuk subsidi tambahan dari pemerintah pusat," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Elxandi di Mukomuko, Rabu.
Petani Mukomuko tahun ini mendapatkan jatah pupuk urea bersubsidi sebanyak 2.700 ton dari pemerintah pusat. Kemudian petani mendapat tambahan 480 ton untuk tahun ini.
Ia menjelaskan, sebanyak 480 ton pupuk urea bersubsidi itu untuk kebutuhan petani yang menanam padi pada Agustus hingga Desember 2016.
"Pupuk urea bersubsidi sebanyak itu juga untuk kebutuhan MT satu padi sawah 2016-2017," ujarnya.
Selanjutnya, ia mengingatkan petani untuk membuat rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Lalu RDKK tersebut diusulkan ke instansi itu.
Menurutnya, RDKK tersebut merupakan persyaratan awal bagi petani setempat untuk mendapatkan pupuk urea bersubsidi tersebut.
"Jangan sampai saat menanam padi baru mengusulkan pupuk tersebut. Karena untuk mendapatkan pupuk butuh proses usulan ke perusahaan," ujarnya.
Ia menyebutkan, seluas 5.000 hektare sawah tadah hujan dan sawah yang berada dalam irigasi teknis yang tanam padi serentak pada November hingga Desember 2016.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Sebanyak 480 ton pupuk urea bersubsidi untuk MT satu padi sawah itu pupuk subsidi tambahan dari pemerintah pusat," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Elxandi di Mukomuko, Rabu.
Petani Mukomuko tahun ini mendapatkan jatah pupuk urea bersubsidi sebanyak 2.700 ton dari pemerintah pusat. Kemudian petani mendapat tambahan 480 ton untuk tahun ini.
Ia menjelaskan, sebanyak 480 ton pupuk urea bersubsidi itu untuk kebutuhan petani yang menanam padi pada Agustus hingga Desember 2016.
"Pupuk urea bersubsidi sebanyak itu juga untuk kebutuhan MT satu padi sawah 2016-2017," ujarnya.
Selanjutnya, ia mengingatkan petani untuk membuat rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Lalu RDKK tersebut diusulkan ke instansi itu.
Menurutnya, RDKK tersebut merupakan persyaratan awal bagi petani setempat untuk mendapatkan pupuk urea bersubsidi tersebut.
"Jangan sampai saat menanam padi baru mengusulkan pupuk tersebut. Karena untuk mendapatkan pupuk butuh proses usulan ke perusahaan," ujarnya.
Ia menyebutkan, seluas 5.000 hektare sawah tadah hujan dan sawah yang berada dalam irigasi teknis yang tanam padi serentak pada November hingga Desember 2016.***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016